Jujuran merupakan pemberian dari pihak mempelai laki-laki kepada pihak perempuan dalam bentuk jumlah uang yang sesuai dengan kemampuan laki-laki. Jujuran sekarang ini sudah mulai berubah dan disalah artikan karena masyarakat jalan Ratu Zaleha saat ini meminta jujuran dengan nominal yang cukup besar yaitu dari Rp.50.000.000 ke atas sampai ratusan juta rupiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Untuk mengetahui makna nilai jujuran pada masyarakat jalan Ratu Zaleha, (2) Untuk mengetahui faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan nilai  jujuran pada masyarakat jalan Ratu Zaleha dan (3) Untuk mengetahui status sosial yang ditampilkan kembali melalui jujuran pada masyarakat jalan Ratu Zaleha.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi lapangan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) makna jujuran pada masyarakat Ratu Zaleha ada 2 yaitu (a) jujuran memberikan penegasan dan (b) jujuran sebagai bentuk penghargaan (2) faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan nilai jujuran di kalangan masyarakat Jalan Ratu Zaleha ada 4 yaitu (a)  faktor kebiasaan masyarakat (b) faktor kekayaan (c) faktor pendidikan (d) faktor negosiasi (3) Status sosial ditampilkan kembali melalui jujuran pada masyarakat jalan Ratu Zaleha Kelurahan Karang Mekar ketika dia mengadakan pernikahan yaitu berupa pesta acara pernikahan dan hiburan yang megah dan meriah. Adapun bentuk yang ditampilkan kembali melalui jujuran berupa seserahan pernikahan.

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan agar masyarakat sebaiknya lebih bersikap bijak dalam menetapkan jumlah jujuran agar tidak memberatkan.