Latar belakang:Penyakit gigi dan mulut diderita 90% penduduk Indonesia dan Kalimantan Selatan merupakan provinsi yang menduduki sepuluh besar penyakit terbanyak di beberapa wilayah, salah satunya adalah gigi berlubang. Riset Kesehatan Dasar Nasional menyatakan prevalensi karies aktif di Kalimantan Selatan sebesar 84,7% dengan indeks DMF-T sebesar 7,2 dengan komponen M-T 5,0 yang berarti rerata jumlah kehilangan gigi perorang adalah 5,0. Barito Kuala merupakan salah satu kabupaten/kota yang memiliki prevalensi tertinggi yaitu 48,6%. Angka tersebut menunjukkan tingkat kerusakan gigi di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten Barito Kuala sangat tinggi serta kesadaran untk mempertahankan gigi masih sangat kurang. Masalah kesehatan gigi dan mulut dipengaruhi oleh faktor pendidikan serta ekonomi masyarakat, dan berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku pola hidup sehat masyarakat mengenai kesehatan gigi dan mulut. Tujuan: Menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku kesehatan gigi dan mulut dengan pemilihan tindakan pencabutan gigi siswa SMP Negeri 1 Marabahan. Metode dan bahan: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini menggunakan 45 siswa SMP Negeri 1 Marabahan yang kehilangan gigi sebagai responden. Masing-masing responden dihitung jumlah gigi yang hilang kemudian menjawab pertanyaan mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku kesehatan gigi dan mulut. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian: Uji Chi-square menunjukkan hubungan yang bermakna hanya pada pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan pemilihan tindakan pencabutan gigi (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan pemilihan tindakan pencabutan gigi.