Sawah tadah hujan merupakan lahan sawah yang airnya tergantung dari curah hujan dan dapat dikategorikan mempunyai kandungan unsur hara yang rendah. Rendahnya kandungan unsur hara didalam tanah menyebabkan rendahnya produksi padi di sawah tadah hujan. Cara untuk mengatasi masalah ini pada sawah tadah hujan adalah dengan pemberian bahan pembenah tanah (amelioran). Adanya permasalahan diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk membuktikan kemampuan abu terbang batubara sebagai amelioran tanah dalam meningkatkan ketersediaan unsur hara di dalam tanah.

            Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juli 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial Tersarang dengan perlakuan pemberian abu terbang batubara tersarang pada bahan organik. Abu terbang batubara berasal dari deposit abu terbang batubara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam yang berlokasi di Desa Asam-Asam Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan, sedangkan sampel tanah diambil dari di Desa Pasar Jati Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.

            Pengamatan pada penelitian ini terdapat 2 macam parameter yaitu : (1) Parameter pendahuluan (diamatai sebelum percobaan inkubasi) yang meliputi tekstur tanah, berat isi, pH tanah, C-organik, dan N-total (2) Parameter utama (diamati setelah selesai inkubasi) meliputi pH tanah, N-tersedia, Fe-larut, dan Al-larut.

            Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemberian abu terbang batubara yang diaplikasikan bersama dengan pemberian bahan organik pada tanah sawah tadah hujan dapat meningkatkan konsentrasi N-ammonium dan N-nitrat didalam tanah.

Kata kunci: Lahan Sawah Tadah Hujan, Abu Terbang Batubara, Bahan Organik, Sifat Kimia Tanah