DIGITAL LIBRARY



JUDUL:STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI TAHU DI KECAMATAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR
PENGARANG:SITI RAHMAH
PENERBIT:FAKULTAS PERTANIAN
TANGGAL:2017-12-14


 

RINGKASAN

 

SITI RAHMAH. Strategi Pengembangan Usaha Industri Tahu di Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar, di bawah bimbingan H. Luthfi Fatah dan H. Hamdani.

 

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi internal dan eksternal industri, mengetahui peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan industri, serta merumuskan strategi pengembangan usaha industri tahu di Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar.

 

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode sensus untuk pemilihan usaha industri tahu, pengambilan sampel karyawan dengan Proportionate Random Sampling dan Purposive Sampling untuk pengambilan sampel konsumen. Tahap pertama menggunakan metode sensus untuk mengambil seluruh anggota populasi sebagai objek penelitian yaitu seluruh usaha industri tahu di Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar yang berjumlah tujuh perusahaan sehingga diambil seluruh pemilik perusahaan sebagai responden. Tahap kedua, pemilihan responden karyawan perusahaan menggunakan teknik Proportionate Random Sampling berdasarkan perbandingan jumlah karyawan dari masing-masing perusahaan dengan jumlah seluruh karyawan industri tahu di Kecamatan Martapura yaitu diambil 25% dari total karyawan sehingga jumlah responden karyawan perusahaan yang diambil adalah 14 orang. Tahap ketiga yaitu dilakukan secara Purposive Sampling diambil 21 orang responden konsumen tahu.

 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap usaha industri tahu di Kecamatan Martapura memiliki peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan masing-masing.

 

Tujuh industri tahu berdasarkan kondisi dan posisinya pada matriks IE dapat dibagi

 

strategi integrasi (vertikal dan horizontal) adalah Tahu Langgeng, Tahu Harapan Jaya, Tahu Sukatmo, Tahu Berkat Sekumpul, dan Tahu Adi Karya, sedangkan kelompok kedua hold and maintain dengan alternatif strategi turn around dan diversifikasi konsentrik adalah Tahu Karya Bersama (Setu) dan Tahu Karya Bersama (Narso).

 

Hasil perumusan strategi menggunakan matriks SWOT membagi tujuh perusahaan ke dalam dua yaitu kelompok strategi ST yaitu menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman (Tahu Langgeng, Tahu Adi Karya, dan Tahu Berkat Sekumpul) dan kelompok kedua adalah kelompok strategi WT dengan meminimumkan kelemahan dan menghindari ancaman adalah Tahu Harapan Jaya, Tahu Karya Bersama (Setu), Tahu Karya Bersama (Narso), dan Tahu Sukatmo.

 

Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar mengadakan berbagai kegiatan pembinaan dan pelatihan usaha industri, memperjelas struktur organisasi perusahaan, selalu memperhatikan kualitas dan kuantitas serta eksistensinya, memaksimalkan peluang dan kekuatan, menghindari ancaman dan memperbaiki kelemahan yang ada serta menggunakan campuran produk kedelai lokal dan kedelai impor untuk pengembangan produk. Untuk penelitian lebih lanjut diharapkan dapat menganalisis efesiensi biaya usaha-usaha industri tahu di

 

Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar

 

.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI