Muhammad Bahril (G1A113203), Hasil Penelitian Skripsi Post Mortem Ikan Sepat Rawa (Trichogaster Trichopterus Pall) Yang Ditangkap Menggunakan Anco (Portable Lift Net). Dibimbing oleh ibu Dr. Yuspihana Fitrial, S.Pi, MSi, selaku ketua pembimbing dan ibu Iin Khusnul Khotimah, S.Pi, MP, selaku anggota tim pembimbing.

Penelitian ini bertujuan mengetahui pola kemunduran mutu Ikan Sepat

Rawa yang ditangkap menggunakan Anco. Ikan sepat rawa ditangkap di Desa Sungai Sipai Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, selanjutnya di angkut ke laboratorium untuk diamati pola kemunduran mutunya. Ikan di simpan pada suhu ruang. Pengamatan pola kemunduran mutu ikan dilakukan dengan mengamati pengaruh lama penyimpanan, yaitu tiga jam (A), enam jam (B) dan sembilan jam (C) setelah ikan ditangkap, terhadap sifat organoleptik, kimiawi (pH dan TVB), dan total mikroba (TPC).  Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 ulangan.  Hasil penelitian menunjukkan ikan mengalami penurunan nilai organoleptiknya seiring lama penyimpanan yang meliputi spesifikasi mata, insang, lendir permukaan badan, daging (warna dan kenampakan), bau dan tekstur. Nilai organoleptik pada A, B dan C berturut-turut adalah 7,5 (segar),  6,8 (agak segar), dan 6,3 (agak segar). Berdasarkan (SNI 01 – 2346 - 2006) ikan pada kondisi tersebut masih layak dikonsumsi. Nilai  TPC pada pengamatan A, B dan C adalah 6,53, 7,15 dan 7,90 log₁₀CFU/ml.  Nilai pH berturut-turut adalah 6,81, 6,82 dan 6,84, dan nilai rata-rata TVB adalah 15,33 mg N/100g, 22,67 mg N/100g dan 24,67 mg N/100g. Perlakuan waktu penyimpanan pada suhu ruang memberikan  pengaruh yang sangat nyata terhadap nilai TPC dan TVB Ikan Sepat Rawa (p<0,01). Semakin lama waktu penyimpanan nilai TPC dan TVB semakin meningkat., sementara lama penyimpanan hingga 9 jam tidak berpengaruh nyata terhadap nilai pH (p>0,05).

Key words : ikan sepat rawa, kemunduran mutu, TVB, TPC, organoleptik