DETEKSI ENZIM KROMAT REDUKTASE BAKTERI Bacillus toyonensis M5ACr10 DAN Bacillus cereus AB13 DAN AB56ACr10  ASAL TANAH SERPENTIN (Oleh Muala; Pembimbing: Badruzsaufari, Hasrul Satria Nur; 2017; 31 halaman)

Bakteri asal tanah serpentin Desa Awang Bangkal dan Desa Mandiangin diketahui bersifat resisten dan mampu mereduksi Cr (VI). Kemampuan tersebut menyebabkan bakteri yang telah diisolasi dapat dikembangkan menjadi agen bioremediasi. Pengembangan di bidang bioremediasi memerlukan informasi tentang aktivitas enzim pereduksi Cr (VI) dari isolat bakteri asal tanah serpentin. Lokasi aktivitas enzim dideteksi melalui aktivitas enzim pada tiga fraksi pengujian, yakni media, ekstrak bebas sel, dan hancuran sel. Nilai aktivitas spesifik enzim pada ketiga fraksi tersebut ditentukan dengan mengukur jumlah Cr (VI) tereduksi dalam setiap miligram protein yang terkandung pada setiap fraksi. Aktivitas enzim masing-masing fraksi diukur pada fase stasioner uji pertumbuhan serta uji reduksi Cr (VI). Kurva pertumbuhan menunjukkan isolat bakteri AB13 mampu tumbuh pada media Luria Bertani Broth dengan konsentrasi Cr (VI) 50100 mg.L^-1, sedangkan isolat bakteri AB56ACr10 dan M5ACr10 mampu tumbuh pada media yang sama dengan konsentrasi Cr (VI) 50-150mg.L^-1. Uji reduksi kromium oleh bakteri memperlihatkan bahwa aktivitas reduksi tersebut tidak perlu diinduksi pada saat pengayaan sel bakteri, sehingga penentuan aktivitas enzim pereduksi Cr (VI) dilakukan terhadap sel yang tidak induksi.  Enzim pereduksi Cr (VI) terdeteksi aktif di tiga fraksi yang diperoleh dari ke tiga isolat. Isolat bakteri AB13 dan M5ACr10 masing-masing memiliki nilai aktivitas spesifik enzim tertinggi pada fraksi ekstrak bebas selsebesar 0,01367 U.mg^-1 dan 0,04789 U.mg^-1, sedangkan  AB56ACr10 sebesar 0,02031 U.mg^-1 pada fraksi media tumbuh.

Kata kunci: kromium heksavalen, enzim kromat reduktase, reduksi kromium, aktivitas enzim