Kata Kunci : Metode Demonstrasi, Keterampilan Vokasional Dasar, Tunarungu
Pengunaan metode demonstrasi untuk meningkatkan keterampilan vokasional dasar sangat ditekankan dan menjadi hal yang penting dalam pendidikan untuk semua anak teramsuk anak tunarungu, hal ini sudah diperhatikan dengan adanya keterampilan vokasional pada kurikulum sekolah yang dimuat dalam mata pelajaran seni budaya dan keterampilan (SBK), sesuai dengan hasil observasi dilapangan terdapat anak tunarungu di Kelas V SDN Kuin Selatan 3 Banjarmasin yang mengalami rendahnya keterampilan vokasional dasar maka peneliti berasumsi bahwa menggunakan metode demonstrasi mampu meningkatkan keterampilan vokasional dasar dengan praktik membuat kotak tisu.
Penelitian ini menggunakan suatu rancangan eksperimen dengan penelitian subjek tunggal, atau lebih dikenal dengan istilah Single Subject Research (SSR). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain A-B-A. Anak dalam penelitian ini adalah Anak Tunarungu di Kelas V SDN Kuin Selatan 3 Banjarmasin. Sistem pencatatan data menggunakan lembar tes pengamatan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis visual dalam kondisi dan antar kondisi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap baseline A1 skor yang didapat 38 dengan persentase 38,1 %, kemudian pada tahap Intervensi B1 skor yang didapat 69 dengan persentase 82,1%, dan pada tahap baeline A2 skor yang didapt 68 dengan persentase 80,9 % maka dapat dijelaskan bahwa pada baseline A1 anak mengalami penurunan kemudian setelah diberikan intervensi dan pada baseline A2 hasilnya adalah anak mengalami peningkatan keterampilan vokasional dasar sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan keterampian vokasional dasar anak tunarungu di kelas V SDN Kuin Selatan 3 Banjarmasin.