Telah dilakukan penelitian tentang analisis spektroskopi fitur lukisan gua mirip burung enggang di situs Bukit Liang Bangkai. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data ilmiah mengenai komposisi mineral dan mengetahui karakteristik gugus fungsi pada lukisan mirip burung enggang. Sampel utama yang dianalisis yaitu rock-art dan dinding situs. Metode XRF guna mengukur komposisi kimia, dan FTIR guna mengetahui gugus fungsi yang dielaborasi dengan Metode Neural Network (MNN). Hasil analisis komposisi kimia rock-art adalah CaO (65,0 %); SiO₂ (17,8 %); dan Fe₂O₃ (3,97 %). Karakteristik gugus fungsi rock-art menunujukkan adanya gugus OH pada bilangan gelombang 3402,43 cm^-1; gugus C-H alifatik dengan bilangan gelombang 2931,80 cm^-1 dan 2877,79  cm^-1; gugus nitril CN pada bilangan gelombang 2337,72 cm^-1; gugus C=O pada pada kalsium oksalat (CaC₂O₄) pada bilangan gelombang 1627,92 cm^-1; gugus C=O pada kalsium karbonat (CaCO₃) pada bilangan gelombang 1427,32 cm^-1; dan pada bilangan gelombang 879,54 cm^-1 menunjukkan adanya gugus C=O pada kalsium karbonat. Berdasarkan analisis MNNmenunjukkan bahwa lukisan mirip burung enggang memiliki kedekatan dengan sampel lukisan gua Liang Bangkai dan gua Batu Batulis, dibandingkan bahan lukisan dari situs Amerika Serikat dan Mesir. Komposisi bahan lukisan yang mirip burung enggang bukan berasal dari arang (kayu hutan).

Kata kunci:  Rock-art, XRF, FTIR, MNN.