DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ARANG AKTIF CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK SISTEM KEMASAN AKTIF PADA BUAH PEPAYA (Carica papaya L.)
PENGARANG:GALUH JUNNY ARNISA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-08-16


Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati dengan berbagai macam komoditas yang tinggi akan nilai ekonomi salah satunya tanaman hortikultura. Salah satu buah hortikultura adalah pepaya (Carica papaya L.). Berbagai macam varietas pepaya di Kalimantan Selatan, salah satunya adalah papaya california. Pepaya california termasuk dalam buah klimakterik karena kecepatan respirasi, produksi etilen, dan produksi uap air serta gas yang meningkat setelah dipanen. Setelah dipanen, pepaya akan terus mengalami pematangan karena produksi etilen yang tinggi untuk mematangkan buah. Hal ini menyebabkan buah menjadi cepat matang dan akan mempengaruhi umur simpan, sehingga mengakibatkan daya simpan pepaya menjadi rendah. Akibatnya kualitas yang dihasilkan menjadi menurun karena buah cepat mengalami pembusukan, sehingga pepaya california harus ditangani dengan tepat agar dapat mempertahankan mutu dan memperpanjang daya simpan buah. Umur simpan buah dapat diperpanjang dengan memperlambat proses pematangan buah atau dengan cara menjerap etilen, gas, dan uap air yang dihasilkan. Upaya yang dilakukan dengan menambahkan bahan tambahan yang dapat menjerap gas-gas tersebut, berupa arang aktif dari cangkang kelapa sawit yang diaktivasi dengan asam fosfat (H3PO4) 20 % yang dikemas dalam bentuk sachet aktif dan dimasukan ke kemasan pepaya california.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor, faktor pertama adalah konsentrasi arang aktif yang terdiri dari 10 gram dan 20 gram dan faktor kedua adalah bahan pengemas arang aktif yang terdiri dari plastik LDPE dan kantong teh dengan ulangan sebanyak 2 kali. Pepaya california dibungkus menggunakan kertas buram, dengan lama penyimpanan selama 10 hari dan dilakukan pengamatan 2 hari sekali terhadap edible part, susut bobot, kadar air, kadar gula total, kadar gula pereduksi, total asam dan uji skoring berupa warna, aroma dan tekstur pepaya california. Analisis data yang digunakan yaitu regresi ordo 2, regresi ordo 3, dan regresi ordo 4. Adapun untuk uji skoring pepaya california menggunakan Kruskal Wallis yang dilanjutkan dengan uji Multiple Comparisons.

Selama 10 hari penyimpanan, papaya california mengalami penurunan mutu warna, tekstur, dan aroma. Edible part papaya california mengalami peningkatan kemudian menurun secara terus menerus hingga akhir penyimpanan. Susut bobot papaya california dengan arang aktif atau tanpa arang aktif mengalami peningkatan yang tidak jauh berbeda akibat proses transpirasi lebih lambat terjadi karena tertahan oleh kemasan. Di awal penyimpanan kadar air mengalami penurunan kemudian kadar air meningkat hingga akhir penyimpanan. Kadar gula total papaya california meningkat dan setelah itu terjadi penurunan hingga akhir penyimpanan. Kadar gula pereduksi papaya california di awal penyimpanan hingga hari ke-4 mengalami peningkatan yang cepat, setelah itu hingga akhir penyimpanan terjadi penurunan. Total asam papaya california di awal penyimpanan terjadi peningkatan yang lambat dan pelan-pelan hingga hari ke-4, kemudian terjadi penurunan yang lambat hingga akhir penyimpanan.

            Selama penyimpanan 10 hari pada suhu ruang, maka jenis kemasan arang aktif dan jumlah arang aktif terbaik adalah jenis kemasan plastik LDPE dengan arang aktif 20 g berdasarkan karaktersitik sensori berupa warna, aroma, dan tekstur serta karakteristik kimia berupa edible part, susut bobot, kadar air, kadar gula total, kadar gula pereduksi, dan total asam.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI