DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Pengrajin Tikar Purun di RT 04 Kelurahan Alalak Utara Kota Banjarmasin
PENGARANG:MATIYAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-08-21


ABSTRAK

 

Matiyah, 2019. Pengrajin Tikar Purun di RT 04 Kelurahan Alalak Utara Kota Banjarmasin. Skripsi Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (I) Alfisyah (II) Lumban Arofah.

 

Kata Kunci: Pengrajin, Bahan, Tikar Purun.

 

Pada umumnya seiring kemajuan dan berkembangnya zaman di Indonesia, dunia usaha semakin meningkat. Jenis-jenis usaha dagang bermacam-macam dari usaha dagang yang terkecil sampai usaha dagang menengah keatas.  Salah satu usaha kecil yaitu pengrajin tikar purun yang merupakan hasil anyaman dari daun purun. Tikar purun merupakan kerajinan yang ada di RT 04 Kelurahan Alalak Utara, kerajinan ini diproduksi rumahan. Saat ini usaha tersebut mengalami masalah dalam bidang produksi yaitu tenaga pengrajin yang semakin berkurang. Selain itu usaha tikar purun merupakan usaha yang dilakukan secara turun menurun, jika tidak dikembangkan maka usaha tikar purun akan punah. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui faktor penyebab berkurangnya pengrajin tikar purun(2) Mengetahui cara pengrajin tikar purun memperoleh bahan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data yang dipilih secara purposiveyaitu dipilih orang yang dianggap sudah lama bekerja minimal 3 tahun dalam usaha pembuatan tikar purun, para pengrajin yang bergelut dibidang usaha penjualan dan pembuatan tikar purun, serta masyarakat yang bekerja sebagai pengrajin tikar purun. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis hasil penelitian ini menggunakan langkah-langkah reduksi data, penyajian data dan verifikasi.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Faktor penyebab berkurangnya pengrajin tikar purun yaitu sulitnya bahan, berkurangnya pembeli, menurunnya kondisi fisik dan ada pekerjaan lain. (2) Cara pengrajin tikar purun memperoleh bahan yaitu secara langsung mengambil langsung sendiri dan secara tidak langsung dari keluarga pengrajin yang sama-sama menjadi pengrajin dan keluarga bukan pengrajin ikut membeli dengan keluarga yang didekat rumahnya ada tanaman purun dan membeli dari orang lain yang menjadi pengrajin dan membeli dengan bukan pengrajin yaitu orang yang menjual di sungai yang menggunakan kelotok.

 

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan kepada masyarakat yang masih menjadi pengrajin tikar purun agar dapat mempertahankan kerajinan tikar purun dengan cara mencari strategi untuk memperoleh bahan dan memasarkan produksi tikar purun secara luas dengan bantuan jaringan media sosial.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI