ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Solving pada pembelajaran Subkonsep Kelainan pada Sistem Koordinasi dan Psikotropika di SMAN 9 Banjarmasin terhadap hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan non-equivalent control group design untuk menguji hasil belajar kognitif produk, dan metode analisis deskriptif untuk menguji hasil belajar kognitif proses, afektif dan psikomotor. Subjek penelitian adalah 34 siswa kelas XI MIA 1 sebagai kelas kontrol dan 36 siswa kelas XI MIA 3 sebagai kelas perlakuan. Sampel penelitian ditetapkan dari populasi terjangkau dengan teknik purpossive sampling. Teknik analisis data hasil belajar kognitif produk siswa menggunakan Uji-t Sampel Beda serta Analisis Regresi Linier Sederhana, sedangkan data hasil belajar kognitif proses, afektif, dan psikomotor menggunakan Analisis Deskriptif. Hasil analisis menunjukkan 1) Terdapat pengaruh Problem Solving terhadap hasil belajar kognitif produk siswa (F = 23,998; Sig. = 0,078; Sig. (2-tailed) = 0,000; thitung = 7,872; ttabel = 1,979) dengan persentase pengaruh sebesar 33%; kognitif proses tergolong dalam kategori amat baik, 2) Hasil belajar afektif untuk perilaku berkarakter dan perilaku sosial siswa tergolong baik; respon positif siswa sebesar 82,51%, dan 3) Hasil belajar psikomotor kinerja siswa tergolong baik dan aktivitas siswa tergolong amat baik hingga baik.

Kata kunci: problem solving, hasil belajar, kelainan pada sistem koordinasi dan psikotropika