Penggunaan metode dan kegiatan pembelajaran yang didominasi oleh guru menyebabkan rendahnya keterampilan proses sains siswa dan pembelajaran menjadi kurang bermakna. Penelitian bertujuan untuk untuk menghasilkan bahan ajar fluida statis berorientasi lingkungan lahan basah untuk melatihkan keterampilan proses sains siswa yang layak digunakan dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian secara khusus, yaitu untuk mendeskripsikan: 1) validitas bahan ajar, 2) kepraktisan bahan ajar, 3) efektivitas bahan ajar, dan 4) pencapaian keterampilan proses sains siswa. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan menggunakan model ADDIE dengan subjek uji coba 25 siswa kelas X B SMK ISFI Banjarmasin. Data penelitian diperoleh dari lembar validasi, lembar pengamatan keterlaksanaan RPP, lembar pengamatan keterampilan proses sains, dan tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) validitas bahan ajar berkategori sangat valid dengan validitas RPP memperoleh rerata skor 3,63; validitas LKS memperoleh rerata skor 3,85; validitas materi ajar memperoleh rerata skor 3,65; dan validitas THB memperoleh rerata skor 3,82; 2) kepraktisan bahan ajar berkategori sangat praktis dengan rerata keterlaksanaan RPP pertemuan 1 sebesar 3,75; pertemuan 2 sebesar 3,65; pertemuan 3 sebesar 3,25; dan pertemuan 4 sebesar 3,88; 3) efektivitas bahan ajar memenuhi kriteria efektif dengan N-gain 0,57 berkategori sedang; dan 4) bahan ajar dapat melatihkan keterampilan proses sains berdasarkan pencapaian keterampilan proses sains siswa yang mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Disimpulkan bahwa bahan ajar fluida statis berorientasi lingkungan lahan basah untuk melatihkan keterampilan proses sains siswa layak digunakan dalam proses pembelajaran pada materi fluida statis di tingkat SMK.

Kata kunci: lingkungan lahan basah; bahan ajar; keterampilan proses sains; kelayakan bahan ajar