DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PENGARUH VOLUME KOAGULAN SARI BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.)TERHADAP KADAR KOTORAN PADA KOAGULASI LATEKS (Hevea brasiliensis)
PENGARANG:MUHAMMAD AL AMIN-1656
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-08-21


ABSTRAK

Karet (Hevea brasiliensis) merupakan salah satu tanaman perkebunan penghasil devisa negara nonmigas di Indonesia yang saat ini merupakan penghasil karet alam terbesar kedua setelah Thailand dengan produksi 3,2 juta ton dan luas areal 3,4 juta hektar. Pemerintah telah menganjurkan penggunaan asam fomat dan asam asetat sebagai bahan penggumpal lateks dalam pengolahan karet. Namun harga yang relatif mahal serta ketersediaannya yang terbatas sehingga sulit untuk dijangkau oleh petani, sehingga sebagian besar petani karet Indonesia membuat bahan olahan karet dengan menggunakan bahan penggumpal seperti tawas, pupuk TSP dan asam sulfat (H2SO4) yang membuat mutu olahan karet menjadi rendah (Kemenperin, 2012). Oleh karena itu perlu adanya alternatif lain sebagai bahan penggumpal yang tidak merusak dan menurunkan mutu karet. Salah satu bahan koagulan alternatif alami yang baik adalah dari sari buah mengkudu. Karena banyak kandungan dalam buah mengkudu yang bersifat asam sehingga dapat menggumpalkan karet dengan baik (Bangun dan Sarwono, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembuatan sari buah mengkudu agar dapat digunakan sebagai koagulan alternatif lateks, mengetahui dosis aplikasi koagulan alternatif sari buah mengkudu yang dapat meningkatkan berat karet serta mengetahui seberapa banyak pengaruh aplikasi koagulan sari buah mengkudu terhadap kadar kotoran. Penelitian ini menggunakan metode RAL (Rancangan Acak Lengkap) 1 faktor dengan 6 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali sehingga menghasilkan 18 satuan percobaan. tiap satuan percobaan terdiri dari 750 ml lateks. Adapun 6 perlakuan tersebut adalah P0: Lateks alami (kontrol), P1: 18,75ml koagulan sari buah mengkudu pada latek sebanyak 750 ml, P2: 37,5 ml koagulan sari buah mengkudu pada latek sebanyak 750 ml, P3: 56,25 ml koagulan sari buah mengkudu pada latek sebanyak 750 ml, P4: 75 ml koagulan sari buah mengkudu pada latek sebanyak 750 ml dan P5: 93,75 ml koagulan sari buah mengkudu pada latek sebanyak 750 ml. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian bahan penggumpal pada semua perlakuan diperoleh kadar kotoran yang rendah dengan spesifikasi bahan olah karet yang didapat adalah SIR 5, akan tetapi pada perlakuan P2 dengan volume 37,5 ml memberikan pengaruh kadar kotoran yang terendah yaitu 0,027 %.

Kata Kunci: mutu karet, koagulan sari mengkudu

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI