Abstrak. Telah dilakukan penelitian mengenai profil keterampilan berpikir kritis (KBK) dan pemecahan masalah (PM) pada peserta didik SMA dan mahasiswa pendidikan kimia dalam konteks ilmu kimia, serta perbedaan KBK dan PM antara peserta didik SMA dan mahasiswa Pendidikan Kimia. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif komparatif. Populasi dan sampel ditentukan dengan teknik stratified random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non-tes. Teknik tes dilakukan dengan memberikan tes yang mengadaptasi dari Watson and Glaser Critical Thinking Apprasial. Teknik non-tes dilakukan dengan memberikan wawancara agar didapatkan data secara mendalam. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik persentase dan statistik uji-t. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan KBK antara peserta didik dan mahasiswa yaitu dapat dilihat dari persentase skor hasil tes. Persentase skor peserta didik yaitu 34,49% sedangkan mahasiswa 73,49%. Adapun dari tes KPM antara peserta didik dan mahasiswa terdapat 2 pola jawaban yaitu intuitive problem solving dan hypothetic problem solving. Perbedaan KPM antara peserta didik dan mahasiswa dapat dilihat dari pola jawaban yang terbentuk, yaitu peserta didik cenderung menjawab dengan menggunakan pola intuitive problem solving sedangkan mahasiswa cenderung menjawab dengan menggunakan pola hypothetic problem solving. Dengan adanya perbedaan KBK dan KPM antara peserta didik dan mahasiswa, maka pembelajaran di perguruan tinggi dapat dikatan mampu berkontribusi terhadap peningkatan keterampilan seseorang.

Kata kunci: keterampilan berpikir kritis, keterampilan pemecahan masalah