ABSTRAK Pada daerah Banjarmasin Utara di supply air bersih dari PDAM Bandarmasih. Zona Banjarmasin Utara terdapat dua booster yaitu Booster Banua Anyar dan Booster S.Parman. Untuk daerah pelayanan Booster S.Parman yaitu air yang di supply untuk pelanggan tidak sesuai dengan air yang dibutuhkan oleh pelanggan, dikarenakan air yang disupply ke Booster S.Parman juga terbagi menuju Banjarmmasin barat, menyebabkan jumlah air yang di supply ke area pelayanan Booster S.Parman menjadi terbatas. Hasil evaluasi kondisi jaringan distribusi daerah pelayanan Booster Banua Anyar menunjukkan 48% parameter tekanan, dan 16% unit headloss pada pipa yang masih belum sesuai standar perecanaan, dan sangat mempengaruhi keadaan distribusi air bersih. Evaluasi kondisi jaringan distribusi daerah pelayanan Booster S.Parman yaitu air di supply sebanyak 531.251 m3/bulan dan air yang di butuhkan (demand) sebanyak 486.491 m3/bulan, selisih dari air yang di supply yaitu 44.760 m3/bulan atau sebanyak 1.492 m3/hari. Hasil dari peningkatan kinerja jaringan distribusi pada Booster Banua Anyar yaitu alternatif 1 meningkatnya sisa tekan (pressure) menjadi 100% sesuai standar dan unit headloss pada pipa menjadi 17% yang tidak memenuhi standar, alternatif 2 meningkatnya sisa tekan (pressure) menjadi 100% sesuai standar dan unit headloss pada pipa menjadi 12% yang tidak memenuhi standar, alternatif 3 meningkatnya sisa tekan (pressure) menjadi 100% sesuai standar dan unit headloss pada pipa menjadi 9% yang tidak memenuhi standar. Akan tetapi rekomendasi yang dibuat untuk jangka panjang yaitu kolaborasi antara solusi alternatif 2 dan 3. Pada daerah pelayanan Booster S.Parman yaitu menghitung Supply vs Demand dan juga membuat model simulasi dengan menggunakan EPANET 2.0 Kata Kunci : Booster, EPANET 2.0, Jaringan Distribusi.

Berkas PDF