DIGITAL LIBRARY



JUDUL:KOLABORASI STAKEHOLDER DALAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH (Studi Kasus: Program Kota Tanpa Kumuh di Kelurahan Alalak Selatan Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin)
PENGARANG:BUDI SETYAWAN
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-08-22


ABSTRAK

Budi Setyawan, D1A115004, 2019. Kolaborasi Stakeholder Dalam Penanganan Kawasan Kumuh (Studi Kasus: Program Kota Tanpa Kumuh  di Kelurahan Alalak Selatan, Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin), Dibawah Bimbingan Nurul Azkar.

   Kota yang baik adalah kota yang terhindar dari masalah-masalah yang berkaitan dengan kemacetan, timbunan sampah, permukiman kumuh, alih fungsi lahan dan banjir. Namun kennyataannya di Kota Banjarmasin masih terdapat pemukiman kumuh, antara lain di Kelurahan Alalak Selatan. Kekumuhan yang ada dikarenakan berbagai masalah yang bersifat kompleks dalam penuyelesaiaannya. Sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah untukmenanggulangi permasalahan tersebut, pemerintah membuat program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). KOTAKU merupakan program dengan platform “Kolaborasi” dari berbagai stakeholder yang ada. Maka dari itu, peran antar stakeholders sangat penting dalam pelaksanaan program KOTAKU. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kolaborasi antar stakeholder di Kelurahan Alalak Selatan dalam pelaksanan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU).

            Penelitian ini menggunakan pendeatan deskriptif kualitatif. Informan yang ada dalam penelitian ini adalah Koordinator Kota KOTAKU, Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Banjarmasin, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin, Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Kelurahan Alalak Selatan, Pengurus Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dan Masyarakat Kelurahan Alalak Selatan. Teknik analisa yang dipakai menggunakan tahapan menurut Miles dan Huberman yakni pengumpulan data, reduksi data dan penraikan kesimpulan.

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi yang terjalin antar instansi dan masyarakat pada penanganan kumuh mengalami peningkatan kualitas dan perkembangan yang berjalan kearah lebih baik dari sebelumnya meskipun dalam kolaborasi penanggulangannya masih belum berjalan secara optimal. Antar aktor saling terlibat pada tahap pelaksanaan program KOTAKU yakni mulai tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan keberlanjutan.

            Saran dari penelitian ini yaitu : (1) diharapkan untuk melibatkan peran swasta dalam pelaksaan Program KOTAKU di Kelurahan Alalak Selatan, (2) Mengoptimalkan koordinasi antar stakeholder yangterlibat, (3) memberikan penghargaan kepada aktor yang bekerja keras dalam pelaksanaan program KOTAKU, dan (4) Pemerintah harus menetapkan anggaran khusus demi optimalnya pelaksanaan program KOTAKU.  

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI