Tanaman pakcoy (Brassicarapa L.) termasuk tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Di Indonesia pakcoy dibudidayakan secara konvensional pada lahan yang luas dengan proses pengolahan tanah dan pemupukan. Budidaya pakcoy juga dapat dilakukan menggunakan teknik hidroponik, yaitu budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah. Wick system merupaan salah satu teknik hidroponik yang paling sederhana karena termasuk kedalam sistem pasif dan menggunakan prinsip kapilaritas. Hidroponik menggunakan larutan nutrisi yang AB Mix. Nutrisi AB Mix pada dasarnya dapat digantikan dengan POC atau pupuk organik cair. POC yang digunakan berbahan dasar guano dan diperoleh dari gua Batu Hapu yang terletak di DesaBatu Hapu, Kecamatan Hatungun, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis yang efektif dari POC guano dari Desa Batu Hapu Kabupaten Tapin terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy secara hidroponik menggunakan wick system. Penelitian ini menggunakan metode RAL (Rancangan Acak Lengkap) yang terdiri dari 1 faktor dengan 7 taraf perlakuan. Perlakuan yang diaplikasikan yaitu P0 (Air 1 L) kontrol negatif, P₁ (AB Mix 10 mL/L) kontrol positif, P₂ (POC Guano 40 mL/L air), P₃ (POC Guano 80 mL/L air), P₄ (POC Guano 120 mL/L air), P₅ (POC Guano 160 mL/L air) dan P6 (POC Guano 200 mL/L air). Hasil penelitian menunjukkan pemberian POC guano dari Desa Batu Hapu Kabupaten Tapin berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy secara hidroponik menggunakan wick system pada parameter pengamatan jumlah daun, lebar daun, tinggi tanaman dan berat basah. Perlakuan P₂ (POC Guano 40 mL/L air) merupakan dosis yang efektif untuk pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy secara hidroponik menggunakan wick system.