DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Strategi Pengembangan Ternak Kerbau di Kabupaten Tanah Laut
PENGARANG:FUZI MAULANA ASH'ARI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-08-23


Fuzi Maulana Ash’ari. Strategi Pengembangan Ternak Kerbau di Kabupaten Tanah Laut. Di bawah bimbingan Luthfi dan Muhammad Husaini.

 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi faktor Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threats) pengembangan ternak kerbau di Kabupaten Tanah Laut serta strategi pengembangan ternak kerbau di  Kabupaten Tanah Laut.

            Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Tanah Laut pada bulan desember 2015 sampai dengan Maret  2016. Metode analisis data yang digunakan yaitu Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.  

            Berdasarkan hasil penelitian menunujukkan bahwa faktor kekuatan (strength) meliputi (a). Letak geografis, (b). Potensi sumberdaya alam dan ketersediaan pakan, (c). Ketersediaan bibit, (d). Potensi agrowisata, (e). Sarana dan prasarana pemasaran, (f). Kemampuan ternak untuk memanfaatkan pakan kualitas rendah. Faktor kelemahan (weakness) meliputi (a). Manajemen usaha peternakan, (b). Pengetahuan dan keterampilan ternak, (c). Penanganan penyakit, (d). Kebijakan pemerintah dan peraturan perundang-undangan, (e). Pemanfaatan teknologi inseminasi buatan (IB). Faktor peluang (Opportunity) meliputi (a). Permintaan daging, (b). Pengembangan ternak kerbau, (c). Daya saing daerah, (d). Integrasi perkebunan dan ternak kerbau dan Faktor ancaman (Thread) meliputi (a). Degradasi lahan produktif, (b). Performans kerbau yang menurun, (c). Pemotongan ternak kerbau produktif. Strategi pengembangan ternak kerbau di kabupaten Tanah Laut berada pada situasi yang sangat menguntungkan (kuadran 1) yaitu memiliki kekuatan dan peluang yang cukup besar sehingga strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif, Berdasarkan AHP didapatkan hasil berdasarkan urutan prioritas tertinggi adalah   Pengimplementasian regulasi pemasaran dan pemotongan ternak kerbau produktif dengan nilai 0,203.(2). Memberikan perangsang produksi bagi peternak dengan nilai 0,154. (3). Perlindungan dan pembukaan lahan baru penggembalaan ternak dengan nilai 0,125. (4). Meningkatkan teknologi pengolahan pakan dengan nilai 0,119.  (5). Meningkatkan kegiatan pemeriksaan/ pelayanan kesehatan  dan reproduksi ternak dengan nilai 0,115. (6). Optimalisasi  teknologi IB dan intensifikasi perkawinan alam dengan nilai 0,109. (7).  Meningkatkan pengetahuan dan kelembagaan peternak dalam manajemen usaha peternakan  dengan nilai 0,089. (8).  Optimalisasi potensi agrowisata sebagai salah satu daya saing daerah dengan nilai 0,086.

 

Kata Kunci : Pengembangan Ternak Kerbau, Analisis SWOT, Analytical Hierarchy Process (AHP)

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI