DIGITAL LIBRARY



JUDUL:KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN Jatropha gossypiifolia DI KAWASAN HUTAN PANTAI TABANIO SEBAGAI BAHAN AJAR BERBENTUK BUKU ILMIAH
PENGARANG:AULIA RAHMAN
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-08-23


Etnobotani merupakan ilmu botani mengenai pemanfaatan tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku bangsa. Jatropha gossypiifolia  adalah salah satu tumbuhan yang terdapat di Kawasan Hutan Pantai Tabanio Kabupaten Tanah Laut berpotensi dijadikan sebagai sumber belajar. Oleh karena potensi tumbuhan Jatropha gossypiifolia  sebagai sumber belajar maka dibuat bahan ajar berupa buku ilmiahtentang kajian etnobotani tumbuhan Jatropha gossypiifolia  hutan pantai Tabanio sebagai materi penunjang mata kuliah Etnobotani. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan Etnobotani Tumbuhan Jatropha gossypiifolia  di Kawasan Hutan Pantai Tabanio Kabupaten Tanah Laut. 2) Mendeskripsikan validitas buku ilmiah yang dikembangkan tentang Etnobotani Tumbuhan Jatropha gossypiifolia  sebagai materi penunjang mata kuliah Etnobotani. Penelitian ini menggunakan 2 jenis penelitian, yaitu penelitian deskriptif untuk mendeskripsikan kajian etnobotani Jatropha gossypiifolia  dan penelitian pengembangan untukmengembangkan bahan ajar buku ilmiah. Tumbuhan Jatropha gossypiifolia  memiliki ciri-ciri habitus semak. Jatropha gossypiifolia  dimanfaatkan sebagai obat sakit gigi, demam, dan bisulan. Struktur populasi tumbuhan Jatropha gossypiifolia  di Hutan Pantai Tabanio menunjukkan jumlah dari fase Pra-reproduktif berjumlah 9660 Ind/Ha, fase Reproduktif berjumlah 3400 Ind/Ha, Post-reproduktif berjumlah 60 Ind/Ha, sehingga bentuk piramida dengan dasar lebar. Jatropha gossypiifolia  memiliki kepercayaan bahwa tumbuhan tersebut ditanam atau dibiarkan tumbuh di atas kuburan dan dipercaya bahwa setiap buah yang jatuh dan tumbuh sebagai tumbuhan baru dianggap sebagai pemberian satu sholawat kepada penghuni kubur. Jatropha gossypiifolia  dimanfaatkan sebagai kayu bakar. Pemberian nama “Jarak Merah” oleh masyarakat setempat dikarenakan posisi tumbuh dari Jarak Merah ini memiliki jarak antara satu tumbuhan dengan tumbuhan jarak merah lainnya, kemudian warna daun dari tumbuhan ini pada bagian ujungnya berwarna merah, sehingga masyarakat setempat menyebutnya dengan “Jarak Merah”.Buku ilmiahyang dikembangkan berjudul Kajian Etnobotani Tumbuhan Jatropha gossypiifolia  Hutan Pantai Tabanio dinyatakan oleh dua validator bernilai sangat valid dengan skor validitasnya 93,75% dan untuk uji keterbacaan mendapatkan skor92,11% dengan kategori sangat baik.

 

Kata kunci : Etnobotani, Jatropha gossypiifolia, Buku Ilmiah, Validitas

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI