Sawi merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak digemari masyarakat karena rasanya yang enak Kebutuhan sawi hijau semakin lama semakin meningkat seiring peningkatan populasi manusia, maka untuk memenuhi kebutuhan konsumen perlu dilakukan upaya peningkatan hasil tanaman sawi dengan cara pemberian pupuk organik. Limbah TKKS dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk organik karena TKKS mengandung unsur hara makro dan mikro serta mampu memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pupuk organik dari TKKS dengan dekomposer EM-4, Trichoderma koningii dan PRObiodex terhadap kriteria SNI 19-7030-2004 dan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk organik dari TKKS ini terhadap budidaya tanaman sawi. Penelitian dilaksanakan di UD. Subur Makmur Amali, Jl. Kasturi Ujung Banjarbaru dan Rumah Kaca Fakultas Pertanian Banjarbaru. Penelitian berlangsung dari bulan Agustus 2018 hingga Januari 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor. Faktor pertama terdiri dari 4 taraf yaitu tanpa dekomposer, EM-4, Trichoderma koningii, PRObiodex dan faktor kedua terdiri dari 3 taraf, yaitu 200 gr/polybag, 300 gr/polybag, 400 gr/polybag. Hasil penelitian menunjukan bahwa pupuk organik dari TKKS memenuhi kriteria SNI 19-7030-2004 yang meliputi analisis pH, C/N rasio dan kandungan NPK. Penggunaan pupuk organik dari TKKS tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi. Berdasarkan grafik pertumbuhan secara keseluruhan dekomposer PRObiodex dengan dosis 400 gr/polybag memberikan respon pertumbuhan dan hasil tanaman sawi yang lebih tinggi yaitu rerata tinggi tanaman sebesar 42,63 cm dan berat basah sebesar 91,50 gr, sedangkan dekomposer Trichoderma koningii dengan dosis 400 gr/polybag memberikan respon pertumbuhan lebih tinggi yaitu rerata jumlah daun sebesar 13,17 cm.