Penelitian ini berjudul “Prospek Pengembangan Wisata Gua Liang Bangkai di Kecamatan Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu”  penelitian ini memiliki tujuan untuk  (1) menganalisis prospek pengembangan wisata gua liang bangkai di Kecamatan Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu, (2) menganalisis arahan pengembangan wisata terhadap Gua Liang Bangkai di Kecamatan Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu.

Penelitian ini berjenis penelitian deskriptif kuantitatif, di mana penelitian ini dilaksanakan di objek wisata Gua Liang Bangkai Kecamatan Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu, sampel dalam penelitian ini adalah faktor fisik objek wisata Gua Liang bangkai itu sendiri yang terdiri dari (1) geomorfologi, (2) klimatologi, (3) hidrologi, (4) geologi, (5) biologi, serta (5) arkeologi, dan faktor non fisiknya terdiri dari (1) wisatawan dan (2) pengelola. Faktor fisik dari objek wisata Gua Liang Bangkai dijadikan sebagai subjek penelitian dan wisatawan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan metode incidental sampling (sampel kebetulan), dan pengelola dengan teknik sampel penuh. Jumlah sampel wisatawan pada penelitian ini adalah 16 orang dan seluruh pengelola yang berjumlah 5 orang. Metode pengambilan data yang digunakan adalah observasi, angket atau kuisioner serta wawancara, di mana untuk obsevasi juga dilakukan proses pemetaan gua. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan mengelompokkan data ke dalam tabel frekuensi kemudian dipersentasekan di mana berdasarkan hasil tabel tersebut akan dilakukan analisis menggunakan teknik analisis SWOT yang akan menganalisis faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan sedangkan untuk faktor eksternal adalah peluang dan ancaman.

                 Hasil penelitian menggunakan teknik analisis SWOT menunjukkan bahwa potensi objek wisata gua liang bangkai dari keseluruhan bobot dari faktor kekuatan memperoleh skor 0,75, dengan tingka kelemahan 2,94, tingkat peluang 0.33, dan ancaman 2,53. Potensi objek wisata gua liang bangkai berada pada kuadran IV yang berada dalam posisi situasi yang tidak menguntungkan dan menghadapi ancaman dan kelemahan, pada bagan analisis SWOT berada dititik koordinat (-0,7:-0,9). Strategi yang harus dilakukan oleh pengelola objek wisata Gua Liang Bangkai adalah menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Arahan pengembangan mengarah kepada pembuatan kuliner khas yang memanfaatkan buah sukun yang banyak terdapat di wilayah desa untuk dijadikan cenderamata atau souvenir oleh-oleh dari pihak pengelola yang bekerja sama dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Desa dukuh Rejo (PKK).

Kata kunci: Prospek pengembangan, Wisata, Gua Liang Bangkai