Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar salah satu kabupaten penghasil getah karet. Getah karet segar mempunyai pH 6,5, supaya terjadi penggumpalan pH harus diturunkan sampai 4,7. Untuk mempercepat  penggumpalan petani karet memberi perlakuan pada getah karet dengan menambahkan bahan penggumpal. Tujuan dari penelitian ini mengidentifikasi mutu SIR yang terbaik dari getah karet yang di gumpalkan dengan fermentasi limbah nasi dan mengidentifikasi pengaruh variasi waktu fermentasi dan suhu perebusan air fermentasi limbah nasi terhadap kualitas karet yang  dihasilkan. Metode penelitian menggunakan metode pembuatan cairan hasil fermentasi limbah nasi, menguji waktu penggumpalan, dan menguji mutu karet (Plastisitas Awal dan Plastisitas Retensi Indeks). Hasil penelitian ini berdasarkan SNI 06-1903-2000 tentang Standar Indonesian Rubber (SIR), nilai Po yang didapat semuanya memenuhi Syarat Mutu untuk semua jenis mutu, yaitu SIR 3 L, SIR 3 WF, SIR 5, SIR 10, SIR 20. Nilai PRi sesuai dengan syarat mutu untuk jenis mutu pada SIR 3 CV, SIR 3 L, SIR 3 WF, SIR 5, SIR 10, SIR 20. Kesimpulan penelitian ini, yaitu mutu SIR terbaik dari getah karet yang digumpalkan terhadap fermentasi limbah nasi basi ditunjukkan pada hari ke 15 dengan parameter PRI sebesar 84,33 dengan variabel titik didih perebusan 100º C dan parameter PO sebesar 57,33 dengan variabel titik didih perebusan 80º C. Hasil variasi waktu fermentasi dan suhu perebusan air fermentasi limbah nasi berpengaruh terhadap kualitas karet (P0). Variasi waktu fermentasi dan suhu perebusan air fermentasi limbah nasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas karet (PRI).

Kata Kunci : Fermentasi, Limbah nasi, Kualitas karet, Waktu, Suhu, Standar Indonesian Rubber (SIR), Plastisitas Awal (Po), Plastisitas Retensi Indeks (PRi)