DIGITAL LIBRARY
JUDUL | : | STUDI SERAPAN BESI (Fe) OLEH PURUN TIKUS ( Eleocharis dulcis ) DAN KALAKAI (Stenochlaena palustris ) DI LAHAN BASAH BUATAN YANG MENGOLAH AIR SALURAN REKLAMASI (Studi Kasus: Saluran Reklamasi Desa Semangat Karya, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala) | |
PENGARANG | : | Luthfi Nur Rahman | |
PENERBIT | : | FAKULTAS TEKNIK | |
TANGGAL | : | 2017-12-21 |
Proses reklamasi pada tanah sulfat masam menyebabkan oksidasi pirit yang berakibat tingginya konsentrasi Fe. Berdasarkan studi pendahuluan pada air saluran reklamasi Desa Semangat Karya memiliki konsentrasi Fe terlarut sebesar 4,95 mg/l yang menurut Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan No.05 Tahun 2007 tentang baku mutu air sungai, air tersebut sudah berada diatas baku mutu Fe 0,3 mg/l. Salah satu alternatif pengolahan yang mudah, murah dan efektif dapat menggunakan Sistem Lahan Basah Buatan Aliran Horizontal Bawah Permukaan (LBB-AHBP) untuk menurunkan konsentrasi Fe pada air saluran reklamasi dengan mengaplikasikan tanaman hiperakumulator. Penelitian ini menggunakan tanaman purun tikus dengan tinggi 15 cm dan kalakai dengan tinggi 30 cm yang ditanam dengan jarak 15 cm x 15 cm di reaktor kayu berlapis plastik dengan ukuran 100 cm x 30 cm x 30 cm dengan menggunakan media tanah sulfat masam dengan pencampuran bokasi 10%. Sampel diambil pada hari ke 5, 10 dan 15 untuk dianalisis kandungan Fe dengan metode spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan penyerapan Fe tertinggi pada purun tikus dengan rerata konsentrasi Fe sebesar 68.063,07 ppm sedangkan pada kalakai sebesar 13.140,23 ppm. Waktu kontak penyerapan Fe paling besar terjadi pada hari ke 5 dengan persentase penyerapan pada purun tikus sebesar 43,26% dan pada kalakai sebesar 51,74%.
Kata kunci: Purun Tikus, Kalakai, Fe dan Sistem LBB-AHBP.
NO | DOWNLOAD LINK |
File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI