Penelitian ini dilakukan berdasarkan peranan penting yang dimiliki rumah sakit BLUD dalam perekonomian dan kesejahteraan suatu daerah dalam penyediaan barang dan jasa publik di bidang kesehatan, berdasarkan status BLUD yang memberikan fleksibilitas kepada rumah sakit, serta pembangunan gedung baru RSUD Ulin Banjarmasin yang menggunakan dana APBD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran 2015, 2016, dan 2017. Oleh karena itu, rumah sakit BLUD dituntut harus selalu meningkatkan kinerja keuangannya, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan RSUD Ulin Banjarmasin selama periode 2015 – 2017 dengan menggunakan analisis rasio keuangan BLUD. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan di RSUD Ulin Banjarmasin. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan rumah sakit yang dikumpulkan melalui metode dokumentasi. Kinerja keuangan diukur dengan rasio keuangan BLUD meliputi rasio kemandirian, rasio efektivitas, dan rasio efisiensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  (1) kinerja keuangan RSUD Ulin Banjarmasin yang diukur dengan rasio kemandirian dikatakan sangat baik kemandiriannya, (2) kinerja keuangan RSUD Ulin Banjarmasin diukur dengan rasio efektivitas dikatakan sangat efektif, dan (3) kinerja keuangan RSUD Ulin Banjarmasin yang diukur dengan rasio efisiensi dikatakan tidak efisien.