Kalimantan Selatan selama 10 tahun terakhir memiliki atlit menembak yang cukup potensial untuk berlaga dikancah nasional maupun internasional. Akan tetapi tidak diimbangi dengan fasilitas yang memadai seperti belum ada mempunyai lapangan tembak yang dapat mewadahi segala aktifitas latihan para atlit.Latihan merupakan hal yang paling penting dalam meraih prestasi, akan tetapi nyatanya saat ini lingkungan tempat berlating tidak mendukung atlit untuk lebih memaksimalkan potensinya. Maka dari itu perlunya arsitektur yang dapat menjawab permasalahan potensi atlit agar atlit dapat menjadi lebih berprestasi. Arsitektur Perilaku dipilih sebagai metode penyelesaian masalah agar memaksimalkan potensi atlit. Dimulai dari dari 3 bagian latihan yaitu emosi, kognisi, dan performance. Program dari tiap proses tersebut akan diimplementasikan pada bangunan agar atlit dapat lebih berprestasi.
Kata kunci : Lapangan tembak, Menembak, Arsitektur Perilaku