Angka kejadian diare pada anak balita umur 0- 59 bulan diKabupaten Hulu Sungaii Utara ditahun 2016 mencapaii 2.089 balita (IR) 542,3% dan di tahun 2017 meningkatan sebesar 3.127 balita (IR) 800,7%. Jika dilihat dari seluruh puskesmas, data primer menunjukkan angka kesakitan tertinggi di puskesmas sungai malang pada tahun 2017 sebesar 606 balita (IR) 102%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktory yang berhubungan dengani kejadian diarey pada balita umur 0-59 bulan diwilayah kerja Puskesmas Sungai Malang Kabupaten Hulu Sungai Utara. Jenis penelitian ini adalah observasi analitik dengan desain cross sectional dan jumlah sampel 112 responden yang diambil secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunkan ui chi square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian diare pada balita (p-value= 0,003), terdapat hubungan antara sikap dengan kejadian diare pada balita (p-value=0,003), terdapat hubungan antara perawatan botol susu dengan kejadian diare pada balita (p-value=0,016, serta tidak ada hubungan antara penggunaan air untuk pembuatan susu dengan kejadian diare pada balita (p-value=0,480). Berdasarkan hal tersebut disimpulkan terdapat 3 variabel yang berhubungan yaitu pengetahuan, sikap dan perawatan botol susu dan terdapat 1 variabel yang tidak berhubungan yaitu penggunaan air untuk pembuatan susu.

Kata- kata kunci : diare, perilaku, balita, Puskesmas