Beberapa penelitian menunjukkan adanya kejadian efek samping berupa sindrom parkinsonisme pada penggunaan terapi kombinasi antipsikotik haloperidol-chlorpromazine pasien skizofrenia paranoid. Penelitian bertujuan untuk menentukan presentasi jumlah pasien skizofrenia paranoid yang mengalami efek samping parkinsonisme dan presentasi jenis-jenis gejala parkinsonisme serta menggambarkan dosis, frekuensi dan durasi terapi kombinasi haloperidol-chlorpromazine pada pasien skizofrenia paranoid rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum pada tahun 2018. Jenis penelitian deskriptif, pengambilan data secara retrospektif dengan menggunakan 41 data rekam medis pasien. Instrumen penelitian adalah lembar pengumpul data. Penelitian menunjukkan efek samping sindrom parkinsonisme terjadi pada 20 pasien (49%) dari 41 pasien. Jenis efek samping sindrom parkinsonisme yang terjadi adalah hipersaliva 15 pasien (42%), tremor 18 pasien (51%) dan rigiditas otot sebanyak 3 pasien (7%). Dosis dan frekuensi dengan kejadian hipersaliva terbanyak adalah pada haloperidol 3x5 mg per hari dan chlorpromazine 3x 100 mg per hari dengan onset ≥ 5 hari dan durasi ≥ 9 hari, dosis dan frekuensi dengan kejadian tremor terbanyak adalah pada haloperidol 3x5 mg per hari dan chlorpromazine 3x 100 mg per hari dengan onset ≥ 5 hari dan durasi ≥ 9 hari dan dosis dan frekuensi dengan kejadian rigiditas otot terbanyak adalah pada haloperidol 3x5 mg per hari dan chlorpromazine 3x 100 mg per hari dengan onset ≥ 13 hari dan durasi ≥ 18 hari. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Sindrom parkinsonisme paling banyak terjadi pada pasien dengan dosis dan frekuensi haloperidol 3x5 mg per hari dan chlorpromazine 3x 100 mg per hari dengan rata-rata durasi lebih dari 7 hari dan onset lebih dari 3 hari berupa hipersaliva, tremor dan rigiditas otot.