ABSTRAK

Rafi, Muhammad. 2019. Kesalahan Penggunaan Diksi dalam Menulis Teks Persuasi Peserta Didik Kelas XI RPL-2 SMKN 4 Banjarmasin. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Jurusan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat, Pembimbing (I) Dr. H. Zulkifli, M.Pd., (II) Dr. Rusma Noortyani, M.Pd.

Kata kunci: menulis, persuasi, diksi

            Keterampilan berbahasa mencakup empat keterampilan, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung tidak tatap muka dengan orang lain. Dalam menulis suatu karangan, penulis menuangkan ide pokok pikirannya, selain itu penulis harus menggunakan bahasa yang baik dan benar, misalnya pada penggunaan diksi atau pilihan kata agar pembaca mengerti apa yang penulis sampaikan. Pada penelitian ini, peneliti bertujuan untuk memeroleh data dan mendeskripsikan hasil temuan terkait kesalahan penggunaan diksi pada hasil kerja individu peserta didik dalam menulis teks persuasi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif. Metode yang digunakan yaitu dengan pengumpulan dokumen. Teknik analisis data digunakan untuk menganalisis data berupa penggunaan diksi pada teks persuasi rancangan peserta didik. Data diperoleh dengan dokumentasi dan dibaca terlebih dahulu. Melalui pembacaan berulang, diharapkan meningkatkan kecermatan terhadap data yang akan dianalisis. Penelitian ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan temuan tentang penggunaan diksi dalam teks yang ditulis peserta didik.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa masih terdapat kesalahan penggunaan diksi dalam teks persuasi yang ditulis peserta didik. Yaitu ketidakketepatan kata dan ketidakkesesuaian kata. Kesalahan yang ditemukan sebanyak 136 dari 29 teks dengan rincian sebagai berikut. Ketidaktepatan kata sebanyak 136 kata dan ketidaksesuaian kata ada sebanyak 12 kata. Berdasarkan tabel yang dibuat, diketahui kesalahan penggunaan diksi lebih dominan yaitu ketidaktepatan kata.