DIGITAL LIBRARY



JUDUL:EKSISTENSI TRADISI RITUAL BADEWA PENGOBATAN ALTERNATIF PADA MASYARAKAT DAYAK BAKUMPAI DI KELURAHAN ULU BENTENG, KECAMATAN MARABAHAN KABUPATEN BARITO KUALA, TAHUN 1995-2015
PENGARANG:MUHAMMAD ARY ROSYADI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-09-06


ABSTRAK

 

Muhammad Ary Rosyadi, Eksistensi Tradisi Ritual Badewa Pengobatan Alternatif Pada Masyarakat Dayak Bakumpai Di Kelurahan Ulu Benteng, Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala, Tahun 1995-2015(Pembimbing I Drs. Hairiyadi, M.Hum., Pembimbing II Drs. Yusliani Noor, M.Pd., 2019)

Latar belakang penelitian ini adalah keberadaan tradisi ritual badewa dalam masyarakat Bakumpai. Ritual Badewa adalah ritual pengobatan tradisional yang bertujuan untuk menyembuhkan penyakit, seperti penyakit yang berhubungan dengan roh halus, (parang maya) santet, palasit, dan lain sebagainya. Masyarakat suku Dayak Bakumpai yang berada dikelurahan Ulu Benteng Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala masih melakukan ritual badewa sebagai alternatif menyembuhkan orang sakit.

Tujuan penulisan untuk mengetahui tata cara pelaksanaan tradisi Ritual Badewa Dayak Bakumpai di Kelurahan Ulu Benteng Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan. Kemudian menjelaskan alasan masyarakat Dayak Bakumpai di kelurahan Ulu Benteng Kecamatan Marabahan Kabupaten Barito Kuala masih mempertahankan tradisi ritual Bedewa.

Metode penelitian ini adalah metode penelitian sejarah. Mengumpulkan sumber-sumber lisan, sumber sumber tertulis maupun sumber benda peninggalan masa lampau dengan tahap heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Metode wawancara penulis aplikasikan untuk mengumpulkan sumber lisan dari para pelaku sejarah yang menjadi informan. Sumber tertulis, dikumpulkan melalui metode kepustakaan, berupa buku, majalah, artikel yang relevan objek diteliti.

 Hasil penelitian menunjukkan Badewasebagai upacara ritual khas Suku Bakumpai yang merupakan sub suku Dayak Ngaju, pada dasarnya dilakukan dengan upacara yang diiringi dengan tetabuhan. Namun ada juga tanpa alat seberti gong, sarun dan sebagainya. Badewa dilakukan dengan memanggil sahabat yakni sekutu seorang pandewa dari makhluk gaib. Para sahabat itulah yang merasuk dalam tubuh pandewa, guna melakukan penyembuhan. Upacara ini bertujuan untuk menyembuhkan orang sakit. Adapun gambaran garis besar proses upacara adat badewa adalah mempersiapkan alat perlengkapan ritual, mempersiapkan sesajian 41 macam. Selanjutnya, batatabur atau memanggil roh-roh para leluhur yang diiringi dengan gamelan, kemudian melakukan pengobatan dengan bantuan roh leluhur yang telah dipanggil. Setelah pengobatan tersebut selesai maka prosesi berikutnya adalah pengembalian roh-roh leluhur.

Kesimpulan penelitian, yakni Badewa adalah upacara pengobatan pada Suku Bakumpai di Kalimantan Selatan. Upacara ini bertujuan menyembuhkan orang sakit, yang dalam Bahasa Banjar disebut Batatamba. Dalam perkembangan upacara pengobatan badewa, mengalami perubahan. Hal ini merupakan kewajaran karena pada suatu kelompok masyarakat, banyak hal yang menyebabkan suatu adat, tardisi kebudayaan bisa mengalami perubahan, mulai dari nenek moyang mereka sampai era tahun 2000- an.

 

Kata kunci: eksistensi, ritual,badewa,dayak, bakumpai.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI