ABSTRAK

FAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)

(Studi Observasional Analitik di Tiga Wilayah Puskesmas Kabupaten Hulu Sungai Utara)

Reka Saputri

Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang baru lahir dengan berat badan < 2.500 gram. Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) merupakan persentase kejadian BBLR tertinggi sebanyak 8,88% dari 3.906 bayi lahir terdapat 347 bayi dengan BBLR. Wilayah Puskesmas Alabio, Puskesmas Danau Panggang, dan Puskesmas Haur Gading merupakan tiga puskesmas tertinggi di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara yang cakupan BBLR tinggi pada tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) di wilayah kerja Puskesmas Alabio, Puskesmas Danau Panggang dan Puskesmas Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara.Penelitianini merupakan penelitian case control dengan pendekatan retrospektif.Sampel pada penelitian ini menggunakan proportional random sampling sebanyak adalah 82bayi. Berdasarkan hasil penelitian, variabel umur ibu (p-value=0,006, OR=5,1),variabel tingkat pendapatan (p-value=0,007, OR=3,96), variabel riwayat kehamilan sebelumnya (p-value=0,027, OR=3,01),variabel pertambahan berat badan selama hamil (p-value=0,001, OR=20,74) dan variabel usia kehamilan (p-value=0,009, OR= 5,337) berhubungan dengan kejadian berat badan lahir rendah. Sementara variabel tingkat pendidikan, paritas, jarak kehamilan, jenis kelamin bayi, dan jumlah kunjungan antenal tidak berhubungan denga kejadian BBLR. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara umur ibu, tingkat pendapatan, riwayat kehamilan sebelumnya, pertambahan berat badan selama hamil dengan kejadian BBLR, tidak ada hubungan antara variabel tingkat pendidikan, paritas, jarak kehamilan, jenis kelamin bayi, dan jumlah kunjungan antenal dengan kejadian BBLR.

Kata-kata kunci:BBLR, umur ibu, tingkat pendapatan, berat badandan riwayat kehamilan.