DIGITAL LIBRARY



JUDUL:KAJIAN KELAIKAN FISIK DAN KUALITAS MIKROBIOLOGIS DEPOT AIR MINUM DIBAWAH PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
PENGARANG:ROSMIATY
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-09-11


ABSTRAK

Rosmiaty, 2018. Kajian Kelaikan Fisikdan Kualitas Mikrobiologis Depot Air Minum Dibawah Program Pembinaan dan Pengawasan Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara. Tesis. Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Pembimbing: Dr. Andy Mizwar, ST. Msi, Dr. Ir. Hj. Rizmi Yunita, SP. Msi, Dr.Hj. Erma Agusliani. S.Pi. MP.

 

Kata Kunci : depot air minum, kualitas mikrobiologi, kelaikan fisik

 

Penelitian ini bertujuan menentukan kategori kelaikan fisik DAMdibawah program pembinan dan pengawasan Dinas kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara, Menentukan kualitas mikrobiologis DAMdibawah program pembinan dan pengawasan Dinas kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara, Menganalisis hubungan kelaikan fisik dan kualitas mikrobiologis DAMdi bawah program pembinan dan pengawasan Dinas kesehatan  Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu penelitian yang dilakukan pada satu saat atau satu periode tertentu, Lokasi penelitian dilakukan di 10 wilayah kerja Puskesmasdi 9 kecamatan dibawah program pembinaan dan pengawasan Dinas Kesehatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 DAM (Depot Air Minum) yang berada dibawah program pembinaan dan pengawasan Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara, sebanyak 10 DAM (33,3%) masuk kategori Laik Fisik (LF) dan sebanyak 20 DAM (66,7%) masuk kategori Tidak Laik Fisik (TLF). Kualitas mikrobiologi Sungai Balangan, Tabalong, Negara, Tangkawang dan sungai Rantau Bujur Darat semuanya melebihi baku mutu kelas I yang diperuntukkan sebagai sumber air untuk pengolahan air minum. Kualitas mikrobiologi air baku (PDAM) dari 30 sampel terdapat 14 sampel (46,7%) yang mengandung Coliform dan E coli,  terdapat 2 sampel (6,7%) hanya mengandung Coliform. Kualitas mikrobiologi air hasil dari 30 DAM terdapat 2 DAM mengandung Coliform, semua air hasil DAM tidak mengandung E.coli. Uji statistik hubungan kelaikan fisik dengan kualitas mikrobiologi air sungai tidak bisa dilakukan karena semua sampel mempunyai kategori yang sama yaitu TMS, sehingga tidak ada perbedaan pada data hasil penentuan kategori. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kelaikan fisik dengan kualitas mikrobiologi Coliform (p = 0,260) dan E.coli (p = 0,235) air baku DAM. Tidak terdapat hubungan yang signifkan antara kelaikan fisik dengan kualitas mikrobiologi Coliform (p = 0,540) air hasil DAM, sedangkan untuk uji statistik hubungan antara kelaikan fisik dengan kualitas mikrobiologi E.coli air hasil tidak bisa dilakukan karena tidak ada perbedaan pada data hasil penentuan kategori sehingga semua sampel mempunyai kategori yang sama. Tahap penentuan derajat keeratan suatu hubungan masing-masing kelaikan fisik dengan kualitas mikrobiologi tidak dapat dilanjutkan dengan  uji analisis korelasi kontigensi C karena pada uji  fisher exact secara statistik tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tempat/ bangunan, peralatan, penjamah dan air baku dengan kualitas mikrobiologi air hasil DAM.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI