DIGITAL LIBRARY



JUDUL:EVALUASI GEOTEKNIK STABILITAS EMBUNG (STUDI KASUS : PENINGKATAN SALURAN DAN BANGUNAN PELENGKAP DI LIHUNG KARANG INTAN MARTAPURA)
PENGARANG:Muhammad Zikri
PENERBIT:FAKULTAS TEKNIK
TANGGAL:2017-12-28


Embung merupakan bangunan atau kolam penampung yang berfungsi untuk 

menampung air pada musim hujan yang kemudian dimanfaatkan pada musim kemarau untuk memenuhi kebutuhan air irigasi, terutama untuk kebutuhan air irigasi  pada  daerah  persawahan  di  Desa  Lihung,  Kecamatan  Karang  Intan, Kabupaten Banjar. Pada tahun 2016, pada saat proses pelaksanaan pembangunan embung, terjadi perubahan item pekerjaan pada tipe perkuatan konstruksi embung, yaitu  dari  awalnya  direncanakan  memakai  perkuatan  cerucuk  galam  diganti dengan pertebalan plat lantai. Pergantian item pekerjaan dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi faktor keamanan terhadap gaya uplift. Namun, pergantian item pekerjaan tidak didasarkan pada tinjauan dari aspek geoteknik yang dikhawatirkan akan menimbulkan permasalahan-permasalahan yang tidak diinginkan selain gaya uplift.  

Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  menganalisa  stabilitas  pada  konstruksi embung dan menganalisa faktor keamanan pada perkuatan embung serta memilih metode alternatif yang cocok digunakan jika embung berpotensi tidak stabil. Di dalam penelitian ini, metode penyelidikan tanah yang digunakan untuk meninjau 

dari  aspek  geoteknik  adalah  dengan  menggunakan  metode  Sondir  (Cone 

Penetration  Test)  dan  Metode Handboring, kemudian dari  hasil  penyelidikan 

tanah  dilakukan  perhitungan  daya  dukung,  penurunan  yang  terjadi,  waktu penurunan serta stabilitas lereng galian embung. Jika embung berpotensi tidak stabil, dipilih perkuatan yang cocok untuk digunakan. 

Dari hasil penelitian ini, didapatkan total berat embung untuk kondisi kritis (pasang) sebesar 3,04 t/m2  dan kapasitas dukung tanpa perkuatan sebesar 5,95 t/m2  dengan faktor keamanan 3, maka daya dukung embung dalam kondisi aman tanpa  perkuatan.  Total  penurunan  rata-rata  tanpa  perkuatan  sebesar  0,461  m dengan  lamanya  waktu  penurunan  1,359  tahun.  Karena  penurunan  belum memenuhi batas toleransi penurunan yang diizinkan, maka dipilih tipe perkuatan 

untuk mereduksi penurunan yang terjadi menggunakan cerucuk kayu mahang  

10 cm, panjang 3 m dan jarak 50 cm. Total penurunan yang terjadi setelah adanya cerucuk kayu mahang sebesar 0,173 m dengan asumsi penurunan memenuhi batas toleransi  yang diizinkan. Tinggi  kritis  galian embung sebesar 4,82 m  dengan faktor keamanan 1,25 dan tinggi galian embung sebesar 2,8 m, maka lereng galian embung dalam kondisi aman atau tidak berpotensi mengalami keruntuhan. 

Kata Kunci : Stabilitas Embung, Kapasitas Dukung, Penurunan, Stabilitas Lereng 

 

 

 

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI