Pisang adalah tumbuhan yang termasuk dalam famili Musaceae yang merupakan komoditas bernilai ekonomi tinggi di Indonesia. Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu daerah produksi dan wilayah potensial dikembangkannya tanaman pisang. Perbanyakan konvensional hanya mampu menghasilkan tanaman baru dalam jumlah terbatas sehingga sulit dilakukan untuk penanaman pisang dalam skala besar karena dibutuhkan bibit dalam jumlah banyak. Salah satu alternatif penyediaan bibit pisang yang cepat adalah dengan teknik perbanyakan tanaman secara in vitro. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh formulasi media MS dengan ZPT sitokinin (BAP, TDZ dan Kinetin) terhadap inisiasi pisang Tundang dan mengetahui formulasi media MS dengan ZPT sitokinin (BAP, TDZ dan Kinetin) yang terbaik  terhadap inisiasi pisang Tundang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap satu faktor berupa formulasi media MS dengan Penambahan BAP, TDZ dan Kinetin yang terdiri atas 8 taraf perlakuan yaitu p₁:MS + BAP 5 mg l^-1; p₂ : MS + BAP 7 mg l^-1; p₃: MS + Kinetin 5 mg l^-1; p₄: MS + Kinetin 7 mg l^{-1 ;} p₅: MS + TDZ 0,5 mg l^-1; p₆ : MS + TDZ0,4 mg l^-1; p₇ : MS +TDZ 0,4 mg l^-1 + BAP 5 mg l^-1; p₈ : MS + TDZ 0,4 mg l^-1 + Kinetin 5 mg l^-1. Parameter pengamatan dalam penelitian ini adalah presentase kontaminasi, presentase hidup, jumlah tunas dan jumlah akar. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh formulasi media MS dengan ZPT sitokinin (BAP, TDZ dan kinetin) terhadap semua parameter namun demikian persentase kontaminasi cenderung tinggi pada perlakuan MS+TDZ 0,5 mg l^-1, MS+ TDZ 0,4 mg l^-1, dan MS+TDZ 0,4 mg l^-1, parameter persentase hidup cenderung tinggi pada perlakuan MS+ BAP 7 mg l^-1, parameter jumlah tunas cenderung tinggi pada perlakuan MS+ BAP 5 mg l^-1 dengan jumlah tunas 0,667 buah, dan untuk jumlah akar cenderung tinggi pada perlakuan MS+ TDZ 0,4 mg l^-1 dengan jumlah akar 0,467 akar.

Kata kunci : Pisang Tundang, in vitro, ZPT