DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ENKAPSULASI PROBIOTIK DENGAN METODE SPRAY DRYING DAN AKTIVITASNYA SEBAGAI PENGHAMBAT ENZIM ?-GLUKOSIDASE
PENGARANG:MAHMUDAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-10-11


Perkembangan produk pangan fungsional semakin pesat seiring dengan meningkatnya gaya hidup masyarakat. Produk pangan fungsional yang turut berkembang adalah produk probiotik, prebiotik, serta sinbiotik. Viabilitas probiotik sebelum dan sesudah spray drying mengalami peningkatan dari 3,7 x 109 (sebelum spray drying) menjadi 7,25 x 109 (sesudah spray drying). Hasil uji antioksidan sebelum dan sesudah spray drying mengalami penurunan aktivitas antioksidan. Pada 515 nm sampel BAL sebelum spray drying memiliki aktivitas antioksidan sebesar 1,08% ± 0,75 dan sesudah spray drying memiliki aktivitas antioksidan sebesar -12,99% ± 8,49. Pada BHT memiliki aktivitas antioksidan sebesar 37,84% ± 0,33, BHA sebesar 41,04% ± 0,31. Pada 517 nm sampel sebelum spray drying memiliki aktivitas antioksidan sebesar 1,64% ± 0,75. Hasil pada sampel sesudah spray drying sebesar -12,5% ± 9,19. Pada BHA memiliki aktivitas antioksidan sebesar 41,12% ± 0,1. BHT sebesar 37,93% ± 0,2. Kemampuan penghambatan terhadap enzim α-glukosidase probiotik sebelum spray drying adalah 99,65%. Sedangkan setelah spray drying, kemampuan inhibisi nya menjadi 99,30%. Acarbosa (1,5%) sebagai pembanding mempunyai aktivitas penghambatan α-glukosidase sebesar 87,84%. Oleh karena itu probiotik Pediococcus lolii dapat dijadikan sebagai obat untuk penyakit Diabetes melitus tipe 2 karena mempunyai kemampuan menghambat enzim α-gluosidase.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI