ABSTRAK

Khoirul Huda, 2019. Peran Guru PKn Dalam Menanamkan Sikap Multikultural Di SMAN 1 Sampanahan Kotabaru. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing (I) Rabiatul Adawiah (II) Muhammad Elmy

Kata Kunci: Guru PKn,  Sikap Toleransi.

Bangsa Indonesia memiliki beragam suku, bahasa daerah, etnis, agama dan budaya seperti yang ada di SMAN 1 Sampanahan merupakan sekolah yang terdapat keberagaman budaya yang berasal dari beberapa etnis dan religi, adanya perbedaan antara etnis dan religi tersebut sering terjadi konflik walaupun tidak sampai menimbulkan perkelahian. Permaslahan yang sering terjadi yaitu siswa sering menimbulkan perkataan mengejek, perkataan yang kurang menghargai antara teman, sehingga menyebabkan perselisihan dalam lingkungan kelas dan sekolah. Dengan demikian cara guru PKn dalam menerapkan pembelajaran di kelas mengajarkan siswa agar menghormati dan menghargai antara sesama teman yang berbeda etnis maupun religi.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data adalah kepala sekolah, guru PKn dan siswa yang dipilih menggunakan teknik secara Purvosive Sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, menari kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cara guru PKn dalam menanamkan sikap multikultural di SMAN 1 Sampanahan dengan mengajarkan untuk tidak mengejek antara teman yang berbeda suku dan agama serta menghormati antara teman dan membiasakan siswa untuk disiplin yang akan menciptakan  rasa yang sama antara sesama teman. Selain itu dengan menekankan siswa untuk mengikuti kegiatan di sekolah seperti jumat sodaqoh, ekskul pramuka, osis dan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan kelas yang akan menumbuhkan sikap saling tolong menolong dan menghormati antara sesama teman yang berbeda suku, agama dan budaya, sedangkan kendala yang dihadapi guru PKn yaitu siswa lebih banyak terbentuk oleh lingkungan budaya disekitar sehingga guru sulit untuk memberikan arahan.

Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar pihak guru dapat meningkatkan kegiatan pembiasaan kepada siswa untuk bersikap toleransi, menghargai perbedaan suku, budaya dan agama dalam kegiatan pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas agar dapat membentuk karakter siswa yang bersikap toleran yang lebih baik serta berbudi pekerti.