Kata Kunci : Pecahan Sederhan dengan Media Projected Visual, Hasil Belajar anak
Tuna Rungu

Pada hakikatnya, matematika tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari, dalam arti
matematika memiliki kegunaan yang praktis dalam kehidupan sehari-hari. Matematika
yang bersifat abstrak tersebut merupakan kesulitan tersendiri yang harus dihadapi
peserta didik dalam mempelajari matematika seperti pada pembelajaran pecahan
sederhana. Tidak hanya peserta didik, guru juga mengalami kendala dalam
mengajarkan matematika terkait sifatnya abstarak tersebut. Konsep-konsep
matematika dapat dipahami dengan mudah bila bersifat konkret. Karenanya
pengajaran matematika harus dilakukan secara bertahap. Faktor keadaan siswa yang
mengalami keterbatasan pendengaran (Tunarungu). Siswa tunarungu ini mempunyai
permasalahan dalam pendengaran sedemikian rupa sehingga mereka mengalami
kesulitan dalam mengikuti proses secara regular sehingga memerlukan penanganan
khusus.
Pengunaan media Projected Visual dalam pembelajaran bisa berbentuk VCD atau
Video pembelajaran yang menampilkan gambar serta audio dan karakteristik gerak.
Hal tersebut memungkinkan peserta didik mencerna materi pelajaran lebih mudah dan
menarik pada pembelajaran pecahan sederhana. Penelitian Tindakan Kelas ini
memerlukan alternatif tindakan untuk mengatasi masalah ini agar dalam proses
pembelajaran peserta didik aktif dan dapat meningkatkan hasil belajarnya. Untuk itu
dalam pengajaran ini dapat diterapkan menggunaan projected visual guna
mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada
masalah keterbatasan anak pada pendengaran atau sering disebut dengan anak
penderita tunarungu
Pembelajaran yang di lakukan pada Pertemuan I, II dan III peneliti mengevaluasi
dan memberikan kembali penjelasan terhadap permasalahan yang ada pada siswa
sehingga seluruh siswa paham dan mampu menyelasaikan soal dengan baik sehingga
pembelajaran matemaika pecahan sederhana pada anak tunarungu mendapattkan hasil
yang sangat baik.