Peran Guru dalam mengembangkan suasana sekolah yang nyaman dan kondusif melalui pengelolaan manajerial merupakan kebutuhan utama suatu sekolah untuk meraih dalam rangka menghasilkan sumberdaya manusia unggul dan berdaya saing. Mengingat fungsi strategis guru yang berprestasi dalam meningkatkan kualitas lembaga yang dipimpinnya, maka sudah sepantasnya guru sekolah yang secara nyata berprestasi diberikan penghargaan yang layak. Salah satu bentuk penghargaan bagi guru adalah dengan menyelenggarakan pemilihan guru berprestasi. Setiap tahun dinas pendidikan kota Banjarbaru selalu melaksanakan pemilihan guru berprestasi dengan berbagai kriteria yang sudah ditentukan oleh dinas pendidikan banjarbaru yaitu portopolio, tes tertulis, karya tulis , presentasi dan prilaku. Hal ini untuk menghargai prestasi guru yang luar biasa, dan pelaksanaan kegiatan ini juga diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam pelaksanaan tugas demi terwujudnya pendidikan yang bermutu sehingga diperlukan sebuah sistem pendukung keputusa untuk pemilihan guru berprestasi ini. Metode Shannon Entropy dan Additive Ration Assessment (ARAS). Shannon Entropy digunakan dalam proses pembobotan dan selanjutnya Additive Ration Assessment (ARAS) digunakan untuk proses perangkingan dalam menentukan pemilihan guru berprestasi dengan inputan awal dari bobot yang dihasilkan metode Shannon Entropy. Dari 28 calon guru berprestasi yang terdiri dari 11 guru TK yang memiliki hasil akurasi sebesar 42%, 12 guru SD memiliki hasil akurasi sebesar 87% dan 5 guru SMP memiliki hasil akurasi sebesar 87%. Hasil tersebut didapatkan dengan membandingkan data hasil penilaian dari Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru dengan data hasil penilaian dengan sistem menggunakan metode Shannon Entropy dan Additive Ration Assessment (ARAS).