Tanaman sawi termasuk dalam sayuran daun-daunan dari keluarga cruciferae yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan memiliki kandungan gizi yang cukup baik bagi kesehatan tubuh. Akan tetapi produksi sawi di Kalimantan Selatan mengalami penurunan hasil produksi dikarenakan adanya serangan hama ulat tritip (Plutella xylostella) yang membuat petani mengalami kerugian setiap tahunnya, yang juga berimbas pada peningkatan penggunaan insektisida kimia oleh para pelaku pertanian untuk mengendalikan hama ulat tritip (P. xylostella). Untuk menanggulangi penggunaan insektisida kimia berlebih tersebut, penggunaan bioinsektisida yang lebih ramah lingkungan dapat diaplikasikan. Dari berbagai macam bioinsektisida salah satunya yang berbahan aktif Bacillus thuringiensis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produk bioinsektisida berbahan aktif B. thuringiensis yang paling baik tingkat mortalitasnya terhadap hama ulat tritip (P. xylostella) pada tanaman sawi (B. juncea L.), dan untuk mengetahui produk bioinsektisida berbahan aktif B. thuringiensis yang paling cepat membunuh hama ulat tritip (P. xylostella) pada tanaman sawi (B. juncea L.). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru, Kalimantan Selatan dari Bulan Juni – Juli 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yang terdiri atas 3 perlakuan dan 6 ulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi yang paling baik terhadap mortalitas  hama ulat tritip diproduk Turex WP dengan dosis 1 g.l^-1 sebesar 71,67 % dan Cutlass WP dengan dosis 0,75 g.l^-1 sebesar 61,67 % pada 1 hsa dan kecepatan kematian ulat tritip pada berbagai produk bioinsektisida berbahan aktif B. thuringiensis tidak berbeda nyata.

KataKunci:B. thuringiensis, ulat tritip, sawi