DIGITAL LIBRARY



JUDUL:HUBUNGAN CUACA DAN KONSENTRASI PM10 (STUDI KASUS DI KOTA BANJARBARU)
PENGARANG:MIFTAHUL MUNIR
PENERBIT:-
TANGGAL:2018-01-05


Kata Kunci : Cuaca , Kabut Asap , K-Means , PM10 , Regresi
Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi hubungan antara unsur cuaca dengan konsentrasi PM10 di Banjarbaru baik saat kondisi normal maupun saat terjadi kabut asap, mengkaji perbedaan kondisi unsur cuaca dan konsentrasi PM10 di udara ambien saat kondisi normal dan saat terjadi kabut asap, dan menentukan ambang baku mutu konsentrasi PM10 pada udara ambien saat terjadi kabut asap.
Metode penelitian adalah menggunakan data sekunder PM10 dan cuaca 10 menitan dan harian tahun 2015 yang diambil dari Stasiun Klimatologi Banjarbaru dan data jumlah hotspot tahun 2015 dari citra MODIS satelit Terra Aqua milik NOAA. Data kemudian diklaster menggunakan metode K-Means dan hubungan unsur cuaca dengan konsentrasi PM10 didapatkan berdasar analisis regresi.
Saat kondisi tanpa kabut asap hanya temperatur dan lama penyinaran yang signifikan berkorelasi positif, kelembaban udara dan curah hujan signifikan berkorelasi negatif, sisanya tidak signifikan pengaruhnya, saat kondisi kabut asap; temperatur, lama penyinaran, tekanan udara, kecepatan angin rata-rata, dan kecepatan angin maksimum signifikan berkorelasi positif, kelembaban udara, curah hujan, dan arah angin berkecepatan maksimum signifikan berkorelasi negatif, sisanya arah angin rata-rata tidak signifikan pengaruhnya. Kondisi unsur cuaca 10 menitan dan konsentrasi PM10 di udara ambien saat kondisi normal adalah RH tinggi, T rendah, dan konsentrasi PM10 dibawah ambang baku mutu sedangkan saat terjadi kabut asap RH rendah, T tinggi, dan konsentrasi PM10 dibawah ambang baku mutu berdasarkan hasil analisis pengklasteran pertama. Tetapi berdasarkan hasil analisis pengklasteran kedua, RH tinggi, T tinggi, dan konsentrasi PM10 dibawah ambang baku mutu saat kondisi normal sedangkan saat terjadi kabut asap RH rendah , T rendah, dan konsentrasi PM10 diatas ambang baku mutu. Dan konsentrasi PM10 saat kabut asap hasil analisis pengklasteran kedua mencapai status berbahaya/diatas ambang baku mutu menjelang awal musim kemarau sampai menjelang akhir musim kemarau pada pukul 02.20 dini hari sampai 12.30 siang.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI