Permasalahan dalam penelitian ini adalah siswa belum terlibat aktif dalam pembelajaran, siswa belum mendapat pengalaman belajar, siswa belum berani dalam mengungkapkan pendapatnya serta pembelajaran berlangsung tidak menyenangkan bagi siswa sehingga mengakibatkan rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa mata pelajaran PKn Kelas V SDN Kuin Selatan 6 Banjarmasin yang belum memenuhi KKM yang ditetapkan yaitu 65. Hal ini disebabkan karena pembelajaran satu arah, pembelajaran kurang bermakna bagi siswa, siswa juga malu dalam mengemukakan pendapatnya serta kurangnya inovasi dalam menggunakan model pembelajaran. Peneliti menggunakan kombinasi model Model Group Investigation, Student Facilitator and Explaining dan Make A Match untuk permasalahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui aktivitas guru, peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas, dilaksanakan selama empat kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V dengan jumlah siswa 18 orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 6 orang perempuan pada semester genap SDN Kuin Selatan 6 Banjarmasin tahun pelajaran 2018/2019. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui observasi aktivitas guru dan siswa. Data kuantitatif diperoleh melalui teknik pengukuran dengan tes tertulis secara individu. Analisis data berupa deskriptif kualitatif dengan cross tabel.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan I memperoleh skor 27 dengan kriteria baik, pertemuan II memperoleh skor 29 dengan kriteria baik, pertemuan III memperoleh skor 31 dengan kriteria sangat baik dan pertemuan IV memperoleh skor 35 dengan kriteria sangat baik. Aktivitas siswa pada pertemuan I mencapai kriteria cukup aktif dengan persentase 46,7%, pertemuan II mencapai kriteria cukup aktif dengan persentase 55,6%, pertemuan III mencapai kriteria aktif dengan persentase 77,8% dan pertemuan IV mencapai kriteria sangat aktif dengan persentase 88,3%. Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal pada pertemuan I mencapai 20%, pada pertemuan II 50%, pada pertemuan III 83,3% dan pada pertemuan IV 94,4%.

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disimpulkan bahwa pada aktivitas guru telah terlaksana dengan sangat baik, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Adapun saran bagi guru, kepala sekolah dan peneliti selanjutnya agar dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai pertimbangan atau masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.