ABSTRAK

Nasidawati.2019.” Meningkatkan Aktivitas Belajar  Siswa Materi Bangun Ruang Menggunakan Kombinasi Model Problem Based Learning, Numbered Head Together dan Course Review Horay Dengan Media Bangun Ruang Kelas V/C SDN Handil Bakti Kec.Alalak Kab.Barito Kuala”. Skripsi Program Pendidikan Guru Pra Sekolah dan Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat. Dosen Pembimbing Dr. Suhaimi S.Pd, M.Pd.

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Materi Bangun Ruang, Problem Based Learning (PBL), Numbered Head Together (NHT), Course Review Horay (CRH), Media Bangun Ruang.

Rendahnya hasil belajar disebabkan kurangnya partisipasi keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran, media yang kurang memadai, jumlah siswa yang melebihi standar nasional dalam satu kelas, ketergantungan akan bimbingan guru masih sangat lekat di kalangan peserta didik hingga pada saat menemukan permasalahan dalam pembelajaran, peserta didik kurang termotivasi terhadap pembelajaran matematika, serta kebermaknaan dari pembelajaran masih belum dirasakan oleh peserta didik sehingga hasil belajar yang diperoleh masih di bawah KKM yang telah ditetapkan, yaitu 75. Maka, inovasi pembelajaran menggunakan kombinasi model Problem Based Learning (PBL), Numbered Head Together (NHT) dan Course Review Horay (CRH) dengan Media Bangun Ruang perlu diadakan untuk mengetahui aktivitas guru, meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi bangun ruang di kelas V/C SDN Handil Bakti Kec. Alalak Kab. Barito Kuala.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing terdiri dari dua kali pertemuan. Setting penelitian yaitu dikelas V/C jumlah siswa sebanyak 32 orang. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui observasi aktivitas guru dengan indikator keberhasilan ≥34 (sangat baik) dan aktivitas siswa dengan indikator keberhasilan ≥82% (sangat aktif). Data kuantitatif diperoleh melalui teknik pengukuran dengan tes tertulis dan penilaian secara individual dan klasikal. Analisis data dihitung berdasarkan indikator ketuntasan belajar secara individu siswa mendapatkan nilai ≥75 dan secara klasikal ≥80% dari siswa mendapatkan nilai ketuntasan ≥80. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aktivitas guru siklus I pertemuan 1 memperoleh skor 33 (Baik), pertemuan 2 memperoleh skor 37 (Sangat Baik) dan siklus II pertemuan 1 memperoleh skor 38 (Sangat Baik), pertemuan 2 memperoleh skor 40 (Sangat Baik) dan telah mencapai indikator keberhasilan dengan kategori sangat baik. Pada aktivitas siswa siklus I pertemuan 1 memperoleh rata-rata klasikal kelas 65,6% (Aktif), pertemuan 2 memperoleh rata-rata klasikal 75% (Aktif) dan siklus II pertemuan 1 memperoleh rata-rata klasikal 86,7% (Sangat Aktif), pertemuan 2 memperoleh rata-rata klasikal 100% (Sangat Aktif) dan dinyatakan berhasil mencapai kreteria sangat aktif. Hasil belajar siklus I pertemuan 1 ketuntasan klasikal 43,75%, pertemuan 2 ketuntasan klasikal 78,12%, dan siklus II pertemuan 1 ketuntasan klasikal 86,7%, pertemuan 2 ketuntasan klasikal 100% sudah berhasil mencapai indikator ketuntasan baik secara individual maupun klasikal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diharapkan guru bisa menjadikan penelitian ini sebagai pilihan alternatif untuk melaksanakan pembelajaran yan lebih bervariasi, menarik, dan menyenangkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.