ABSTRAK

Mahyudin, 2019. Kesenian Sinoman Hadrah Surya Abadi Desa Sungai Rangas Hambuku Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar 1995-2018. Skripsi. (Pembimbing I Prof. Dr. Ersis Warmansyah Abas, M.Pd., Pembimbing II Dr. Bambang Subiyakto, M.Hum.)

Kata Kunci : Kesenian, Sinoman Hadrah, Surya Abadi

Skripsi ini berkenaan dengan Kesenian Sinoman Hadrah Surya Abadi Desa Sungai Rangas Hambuku Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar 1995-2018. Sinoman Hadrah merupakan kesenian Urang Banjar. Sinoman Hadrah adalah kesenian yang bernuansa Islami yang berkembang sejalan dengan masuk dan berkembangnya Agama Islam di Kalimantan Selatan. Sinoman Hadrah adalah asimilasi dari tari rudat palembang dan jambi. Pada akhir-akhir ini banyak masyarakat yang meninggalkan kesenian Sinoman Hadrah, maka dari itu peneliti sadari perlu adanya penulisan tentang kesenian ini.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah terbentuknya kelompok Sinoman Hadrah Surya Abadi Desa Sungai Rangas Hambuku Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar, perkembangan kelompok Surya Abadi dari tahun 1995 hingga 2018 serta pementasan Surya Abadi. 

Dalam penelitian ini mengunakan metode sejarah yaitu dengan tahapan Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Dan dalam penulisan skripsi ini mengunakan sumber utama yaitu sumber lisan atau informan yang didukung sumber tertulis dan sumber benda.

 Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh kesimpulan yakni terbentuknya kesenian Sinoman Hadrah di Desa Sungai Rangas Hambuku adalah lanjutan dari tarian rudat yang dimodifikasi oleh Bapak Suhaimi menjadi sebuah tarian rudat berdiri. Sinoman Hadrah Surya Abadi Desa Sungai Rangas Hambuku Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar dibentuk pada tahun 1995 oleh Bapak Slamet Riyadi dan Bapak Sarpani. Sejak tahun 1999 kelompok kesenian Sinoman Hadrah Surya Abadi mulai berkembang dan mulai dikenal masyarakat luas, karena dapat menjuarai festival Sinoman Hadrah yang dilaksanakan pada pekan Muharram oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar. Sejak tahun 1999 itu hingga 2018 hampir selalu mendapatkan juara pada ajang festival Sinoman Hadrah tingkat Kabupaten atau Provinsi. Pada tahun 2006 Surya Abadi mendapatkan kesempatan untuk mewakili provinsi Kalimantan Selatan di Bali. Dari tahun 1995 hingga 2018 Surya Abadi mempunyai sepuluh buah kostum, dan pada tahun 2011 memiliki dua payung ubur-ubur. Dalam pementasannya Surya Abadi melibatkan orang banyak misalnya dua belas penari bandul halus, delapan bandul tanggung, empat penari bandul ganal, dua penari payung ubur-ubur, delapan penabuh tarbang panengkah dan dua penabuh tarbang bass. Dalam pementasan surya Abadi menggunakan properti seperti bandul halus, bandul tanggung, bandul ganal, payung ubur-ubur, tarbang panengkah, tarbang bass. Kostum yang digunakan sopan dan menutup aurat meliputi baju dan celana palembangan, laung, ikat pinggang, dan sepatu.