DIGITAL LIBRARY



JUDUL:HUBUNGAN TEMPAT PENAMPUNGAN AIR BERJENTIK, KEBIASAAN PENGGUNAAN OBAT NYAMUK, DAN KEBIASAAN MENGGANTUNG PAKAIAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) (Kajian Observasional di Wilayah Kelurahan Syamsudin Noor Kota Banjarbaru)
PENGARANG:Fahrur Razi
PENERBIT:FAKULTAS KEDOKTERAN
TANGGAL:2018-01-10


Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi  masalah kesehatan utama 

di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Data Dinas Kesehatan Provinsi 

Kalimantan  Selatan  tahun  2016,  Kota  Banjarbaru  menempati  urutan  pertama dengan angka kejadian DBD terbanyak menurut kabupaten/kota. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara tempat penampungan air berjentik, kebiasaan penggunaan obat nyamuk, dan kebiasaan menggantung pakaian dengan kejadian  DBD  di  wilayah  Kelurahan  Syamsudin  Noor  Kota  Banjarbaru.  

Penelitian  ini  merupakan  penelitian  kuantitatif  menggunakan  desain cross 

sectional. Populasi  adalah  seluruh  warga  Kelurahan  Syamsudin  Noor  Kota 

Banjarbaru.  Sampel  yang  diteliti  berjumlah  50  dengan  teknik simple  random 

sampling.  Hasil  penelitian  didapatkan  74%  responden  memiliki  TPA  tidak 

berjentik, 72% responden memiliki kebiasaan menggunakan obat nyamuk, dan 

  respondentidak  terbiasa  menggantung  pakaian.  Sehingga  menunjukkan bahwa indikator tempat penampungan air berjentik, kebiasaan penggunaan obat nyamuk,  dan  kebiasaan  menggantung  pakaian  berhubungan  signifikan  dengan 

kejadian DBD (p-value=0,001). 

Kata kunci : TPA berjentik, Kebiasaan penggunaan obat nyamuk, Kebiasaan 

menggantung pakaian 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI