Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan anak kelompok A di TK Junjung Buih Barito Kuala karena rendahnya kemampuan aspek kognitif anak dalam mengenal gejala sebab akibat. Hal ini di sebabkan karena penjelasan materi yang kurang menarik perhatian anak sehingga anak sulit memfokuskan perhatiannya terhadap penjelasan materi yang disampaikan guru, kurangnya pemberian stimulus dan interaksi kepada anak sehingga anak kurang aktif dalam proses pembelajaran, dan metode pembelajaran yang monoton sehingga anak cepat merasa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu salah satu upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal gejala sebab akibat  menggunakan model Example Non Example kombinasi Explicit Instruction dan Snowball Throwing.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilakukan dalam 4 pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan pada anak kelompok A di TK Junjung Buih Barito Kuala dengan jumlah anak sebanyak 15 orang. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah aktivitas guru mencapai skor ≥23 atau 82% dengan kategori “Sangat Baik”, aktivitas anak secara rata-rata klasikal mencapai skor ≥80% dengan kategori “Sangat Aktif” dan hasil pengembangan kognitif jumlah anak yang mendapat bintang ((( (BSH) dan mendapat bintang (((( (BSB) mencapai skor ≥80%.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menggunakan model Example Non Example kombinasi Explicit Instruction dan Snowball Throwing aktivitasguru dengani skor 26 dengan kriteria “Sangat Baik”. Aktivitas siswa  dengan skor 87% dengan kriteria “Sangat Aktif”. Dan hasil pengembangan kognitif sebanyak 87% yang berhasil berkembang.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil perkembangan anak menggunakan i model Example Non Example kombinas Explicit Instruction dan Snowball Throwing berhasil meningkat dan berkembang. Disarankan pada guru untuk menggunakan model Example Non Example kombinasi Explicit Instruction dan Snowball Throwing dalam proses pembelajaran sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas guru, aktivitas anak dan mengembangkan hasil kemampuan kognitif anak.