ABSTRAK

Mariana. 2019. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Muatan IPS Tema Daerah Tempat Tinggalku Menggunakan Kombinasi Model Pembelajaran Problem Solving, Think Pair Share, dan Permainan Tradisional Inting Domprak pada Siswa Kelas IV B SDN Kuin Utara 7 Banjarmasin. Skripsi Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing Dr. Nina Permatasari, S.Psi, M.Pd

Kata Kunci: Hasil Belajar, Daerah Tempat Tinggalku, Problem Solving, Think Pair Share, Inting Domprak.

Permasalahan pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa

muatan IPS tema Daerah Tempat Tinggalku di kelas IV B SDN Kuin Utara 7 Banjarmasin. Hal ini disebabkan kurangnya inovasi dalam proses pembelajaran, siswa tidak terbiasa berpikir tingkat tinggi, siswa kurang percaya diri. Solusi yang digunakan melalui kombinasi model pembelajaran Problem Solving, Think Pair Share, dan Permainan Tradisional Inting Domprak. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan aktivitas guru, mendeskripsikan aktivitas siswa serta menganalisis hasil belajar siswa.

Penelitian ini merupakan Pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 3 Pertemuan. Tempat penelitian dilaksanakan dikelas IV B SDN Kuin Utara 7 Banjarmasin pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah siswa 20 orang. Jenis data yaitu kualitatif diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa sedangkan kuantitatif diperoleh melalui teknik pengukuran hasil belajar berupa tes tertulis diakhir pelajaran. Analisis data berupa deskriptif kualitatif dengan cross tabel. Aktivitas guru dikatakan berhasil jika mencapai kriteria “Sangat Baik”, aktivitas siswa ≥80% dengan kriteria “Aktif dan Sangat Aktif”. Hasil belajar siswa tuntas apabila secara indvidu dan klasikal 80% siswa memperoleh nilai ≥65

Hasil penelitian menunjukkan aktivitas guru memperoleh skor 36 kriteria “Sangat Baik”. Aktivitas siswa memperoleh persentase klasikal 90% dengan kriteria “Aktif dan Sangat Aktif”. Hasil belajar siswa memperoleh persentase klasikal 95% siswa tuntas. Sehingga telah mencapai indikator yang ditetapkan.

Hasil penelitian ini disarankan kepada guru agar memerhatikan pola interaksi siswa dikelas saat pembentukan kelompok dan luasnya ruangan kelas untuk melaksanakan permainan, untuk kepala sekolah dapat dijadikan sebagai masukan pada kebijakan sekolah untuk menerapkan model pembelajaran saat proses belajar mengajar dan menyediakan fasilitas yang mendukung serta menyelenggarakan seminar kepada siswa tentang berbagai profesi dilingkungan sekolah, bagi peneliti selanjutnya mempertegas penjelasan tentang cara dan peraturan dalam melaksanakan permainan.