DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Perbandingan Perancangan Perkerasan Lentur antara Metode Bina Marga tahun 1987, Bina Marga tahun 2017 dan Software BISAR pada Jalan Bebas Hambatan Banjarbaru-Batulicin
PENGARANG:RISTI HARDIYANTI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-10-31


PERBANDINGAN PERANCANGAN PERKERASAN LENTUR ANTARA METODE BINA MARGA TAHUN 1987, BINA MARGA TAHUN 2017 DAN SOFTWARE BISAR PADA JALAN BEBAS HAMBATAN BANJARBARU-BATULICIN

 

Risti Hardiyanti1, Puguh Budi Prakoso2

1Mahasiswa, S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat

2Dosen, S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat

Email : ristihardiyanti97@gmail.com

ABSTRAK

Perkerasan lentur (flexible pavement) adalah perkerasan yang umumnya menggunaan bahan campuran beraspal sebagaimana lapisan di bawahnya. Bagian perkerasan jalan umumnya terdiri dari lapis pondasi bawah (sub base course), lapis pondasi (base course), dan lapis permukaan (surface course). Perkerasan lentur merupakan lapisan teratas pada konstruksi jalan yang berfungsi menerima beban lalu lintas dan menyebarkan ke lapisan bawahnya. Salah satu ruas jalan yang menggunakan jenis koknstruksi perkerasan lentur adalah Jalan Tol Banjarbaru-Batulicin segmen Sumberbaru-Temunih merupakan desa di Kota Batulicin terletak di Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Kota Batulicin terletak di tepi Sungai Batulicin dan berjarak 265 km di sebelah timur Kota Banjarbaru, Ibu kotaProvinsi Kalimantan Selatan.

Perancangan perkerasan lentur untuk jalan tol ini mengacu pada metode Bina Marga tahun 1987 tentang Desain Perkerasan Jalan Lentur dan Bina Marga tahun 2017 (Revisi Juni 2017) tentang Manual Perkerasan Jalan. Selain dengan metode Bina Marga, perkeasan lentur ini juga akan  didesain menggunakan software desain perkerasan jalan berdasarkan Shell Pavement Design Method bernama BISAR (Bitumen Stress Analysis in Roads), yang dikeluarkan  oleh Sheel International OIL Product B.V. dan dikembangkan oleh Nottingham Of University.

 Hasil perhitungan perancangan perkerasan lentur antara dua metode yaitu metode Bina Marga 1987 dengan Bina Marga 2017 lebih tebal untuk lapis perkerasan hasil perhitungan Bina Marga 1987 yaitu 11,8 cm sedangkan Bina Marga 2017 sebesar 7,64 cm. Berdasarkan perhitungan tegangan menggunakan BISAR didapatkan tegangan untuk masing – masing metode yaitu untuk tegangan dengan metode Bina Marga tahun 1987 didapatkan tegangan sebesar 0,0841 x 10-6 MPa, metode Bina Marga tahun 2017 tegangan sebesar 0,1137 x 10-6  MPa dan tegangan dari perancangan konsultan proyek sebesar 0,0599 x 10-6 MPa. Tegangan izin untuk tanah sebesar 506,9997 x 10-6 MPa. Perhitungan dengan perbandingan beberapa metode, tegangan yang terjadi pada setiap perkerasan memenuhi tegangan izin yang bekerja pada jalan tol.

 

 

 

Kata kunci : Perancangan, Metode, Perkerasan, Tegangan

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI