DIGITAL LIBRARY
JUDUL | : | PRARANCANGAN PABRIK ISOBUTILENA DARI TERSIER BUTIL ALKOHOL DENGAN PROSES DEHIDRASI MENGGUNAKAN KATALIS STYRENE-DIVINYLBENZENE KAPASITAS 20.000 TON/TAHUN | |
PENGARANG | : | ROSMASARI MARISA | |
PENERBIT | : | FAKULTAS TEKNIK | |
TANGGAL | : | 2018-01-10 |
Isobutilena atau 2-methylpropene merupakan salah satu empat isomer dari butilena yang
berfungsi sebagai bahan baku pembuatan metil tersier butil eter (MTBE) dan etil tersier butil eter (ETBE) yang bermanfaat untuk meningkatkan angka oktan bahan bakar. Reaksi polimerisasi
isobutilena dapat menghasilkan karet sintetis (butyl rubber). Peluang berkembangnya industri
isobutilena di Indonesia cukup besar, maka perlu dilakukan perancangan pabrik isobutilena ini. Pabrik ini direncanakan beroperasi selama 330 hari/tahun dengan kapasitas produksi isobutilena sebesar 20.000 ton/tahun dan rencana didirikan pada tahun 2021. Bahan baku utama yang diperlukan adalah tersier butil alkohol yang diperoleh dari China.
Produksi isobutilena menggunakan proses dehidrasi tersier butil alkohol dengan bantuan
katalis styrene-divinylbenzene copolymer pada tekanan 5 atm dan suhu 90°C dimana jenis reaktor
yang digunakan adalah single bed catalytic packed bed reactor dan reaksi bersifat endotermis.
Produk atas reaktor selanjutnya dialirkan menuju menara distilasi-01 dan diperoleh produk atas menara berupa isobutilena dengan kemurnian 99%. Pabrik akan didirikan di Pangkalanbun, provinsi Kalimantan Tengah dimana lokasi pabrik dekat dengan sungai Kapitan, sehingga sumber air untuk unit utilitas berasal dari sungai tersebut.
Pemasaran isobutilena diutamakan untuk konsumsi dalam negeri. Bentuk perusahaan
berupa Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi line dan staff. Adapun hasil analisa
ekonomi memberikan hasil investasi modal total (TCI) adalah sebesar Rp311.983.925.659,00 dan
diperoleh hasil penjualan yaitu sebesar Rp505.728.011.322,00. Selain itu diperoleh juga Return of
Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 29,42% dan Return of Investment (ROI) sesudah pajak
sebesar 19,12%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak yaitu 2,54 tahun dan Pay Out Time (POT)
sesudah pajak sebesar 3,43 tahun. Sehingga diperoleh Break Event Point (BEP) sebesar 42,99%
dan Shut down point (SDP) sebesar 20,64%. Berdasarkan pertimbangan hasil evaluasi tersebut,
maka pabrik isobutilena dengan kapasitas 20.000 ton/tahun ini layak untuk didirikan.
Kata kunci : styrene-divinylbenzene copolymer, dehidrasi tersier butil alkohol, isobutilena, single
bed catalytic packed bed reactor
NO | DOWNLOAD LINK |
File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI