DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN ASPEK NILAI, AGAMA DAN MORAL DALAM MEMBEDAKAN PERBUATAN BAIK DAN BURUK MENGGUNAKAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG, EXAMPLE NON EXAMPLE DAN METODE PEMBERIAN TUGAS PADA ANAK KELOMPOK B TK TUNAS HARAPAN BANJARMASIN UTARA
PENGARANG:ERLENA SAFITRI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-10-31


Safitri, Erlena 2019. Mengembangkan Kemampuan nilai agama dan moral dalam Membedakan Perbuatan Baik dan Buruk Menggunakan Kombinasi Model Pembelajaran Langsung,  Examples Non Examples  Dan metode Pemberian Tugas pada Kelompok B TK Tunas Harapan Banjarmasin Utara”. Skripsi Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Dosen Pembimbing Dr. Noorhapizah, S.T., M.Pd.

 

Kata Kunci : Membedakan Perbuatan Baik dan Buruk, Model Pembelajaran Langsung, Example Non Example, Metode Pemberian Tugas.

 

Permasalahan dalam penelitian ini rendahnya aspek nilai agama dan moral anak dalam membedakan perbuatan baik dan buruk. Hal ini dikarenakanpembelajaran yang disajikan belum jelas dan sulit dipahami anak, Proses pembelajaran belum menggunakan media yang menarik dan  kurangnya motivasi pada anak.

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai aktivitas guru, anak dan hasil perkembangan anak dalam membedakan perbuatan baik dan buruk menggunakan kombinasi model Pembelajaran Langsung, Example Non Example dan metode Pemberian Tugas pada TK Tunas Harapan.

Jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)  yang dilaksanakan3 kali pertemuan. Penelitian dilaksanakan di TK Tunas Harapan pada kelompok B yang berjumlah 15 orang anak, terdiri dari 7 orang anak laki-laki dan 8 orang anak perempuan. Data penelitian diperoleh dari data kuantitatif dan data kualitatif. Adapun indikator keberhasilan penelitian ini adalah aktivitas guru mencapai skor ≥ 25 dengan kategori sangat baik aktivitas siswa mencapai skor ≥13 dengan kategori sangat aktif sedangkan secara klasikal mencapai ≥82% dan hasil perkembangan anak minimal mendapat bintang (BSB).

Aktivitas guru pada pertemuan 1 memperoleh kategori Cukup Baik, pertemuan 2 mencapai kategori Baik, dan pada pertemuan 3 mencapai kategori Sangat Baik. Aktivitas anak pada pada pertemuan 1 mencapai kategori cukup aktif, perteman 2 mencapai kategori aktif, dan pertemuan 3 mencapai kategori sangat aktif. Hasil pengembangan nilai agama dan moral anak mengalami peningkatan mencapai kategori keberhasilan yaitu pada pertemuan 3 mencapai kategori Berkembang Sangat Baik (BSB).

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa menggunakan kombinasi model Pembelajaran Langsung, Example Non Example dan metode Pemberian Tugas dapat dijadikan alternativ dalam meningkatkan aktivitas guru, anak dan hasil perkembangan anak dalam membedakan perbuatan baik dan buruk.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI