DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Kualitas Pelayanan Pada Sekolah Inklusi (studi kasus di SDN Benua Anyar 8 Kota Banjarmasin)
PENGARANG:TATIM SHOLEHAH PITRIANI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2019-11-01


ABSTRAK Tatim Sholehah Pitriani, D1A115071, 2019 “kualitas Pelayanan Pada Sekolah Inklusi (studi Kasus di SDN Benua Anyar 8 Kota Banjarmasin)”, dibawah bimbingan Suriadi Sutiyo. Pemerintah Kota Banjarmasin turut mendukung pemerintah Indonesia untuk memberikan pelayanan pendidikan yang demokratis dan tidak diskriminatif, dengan menerapkan program sekolah inklusi yang diatur dalam Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 7 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pendidikan. SDN Benua Anyar 8 Kota Banjarmasin merupakan salah satu sekolah yang menerapkan sekolah inklusi, namun penyelenggaraan pelayanan sekolah inklusi masih mendapati adanya permasalahan seperti belum tersedianya sarana dan prasarana untuk difabel. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Penentuan Informan dilakukan melalui mekanisme purposive, yang meliputi pihak sekolah dan orang tua murid ABK. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumen, rekaman arsip, wawancara, dan observasi langsung. Teknik analisis data menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman (Afrizal, 2017: 178). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan pada sekolah inklusi di SDN Benua Anyar 8 Kota Banjarmasin masih kurang, terlihat pada dimensi tangible bahwa belum ada disediakan sarana dan prasarana untuk difabel, dan guru pendamping masih kurang disiplin dalam bertugas. Dimensi realibility bahwa pada komponen penginputan peserta didik, tidak tersedianya alat bantu dalam penginputan peserta didik. Dimensi responsiveness bahwa pihak sekolah belum mampu memberikan bahan ajaran secara cepat dan tepat waktu dalam memberikan pelayanan, peluang untuk orang tua dalam menyampaikan keluhan juga masih kurang. Dimensi assurance bahwa pemerintah Kota Banjarmasin dan pihak sekolah tidak mampu memberikan jaminan biaya dan jaminan kepastian biaya dalam memberikan pelayanan sekolah inklusi. Dimensi empathy bahwa pihak sekolah mampu memberikan perhatian kepada penerima pelayanan pendidikan baik itu murid reguler ataupun murid ABK. Peneliti dengan ini memberikan saran: 1) pemerintah kota Banjarmasin lebih fokus dalam memperhatikan sekolah inklusi. 2) pemerintah kota Banjarmasin harus lebih sering meninjau keadaan dan pelaksanaan sekolah-sekolah inklusi di Banjarmasin. 3) pemerintah kota Banjarmasin diharapkan dapat berkerjasama dengan komunitas difabelitas untuk melakukan penyuluhan dan pelatihan mengenai ABK. 4) pihak SDN Benua Anyar 8 Kota Banjarmasin dapat menjalin komunikasi yang baik bersama orang tua murid ABK. 5) peran orang tua murid ABK lebih diperhatikan dalam melihat perkembangan anak. Kata kunci: kualitas pelayanan, sekolah inklusi, SDN Benua Anyar 8 Kota Banjarmasin
Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI