Anita. 2019. Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Materi Cahaya dan Sifat-sifatnya Melalui Kombinasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Numbered Head Together (NHT) dan Course Review Horay (CRH) di Kelas V SDN Kuin Selatan 6 Banjarmasin. Skripsi Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat. Dosen Pembimbing Drs. Rusmansyah, M.Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar, model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), model pembelajaran Numbered Head Together (NHT), model pembelajaran Course Review Horay (CRH), Cahaya dan Sifat-sifatnya.

Permasalahan yang dihadapi oleh siswa kelas V di SDN Kuin Selatan 6 Banjarmasin, yaitu rendahnya hasil belajar IPA pada materi cahaya dan sifat-sifatnya pada tahun ajaran 2017/2018 yang menunjukkan bahwa dari 13 orang siswa, hanya 38,46% memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sedangkan 61,54% siswa yang belum mencapai KKM yaitu 60. Hal ini terjadi karena siswa kesulitan dalam memahami konsep pembelajaran, kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran, dan kurangnya minat serta motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan kombinasi model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Numbered Head Together (NHT) dan Course Review Horay (CRH). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui terlaksananya aktivitas guru, keaktifan siswa, dan peningkatan hasil belajar IPA pada materi cahaya dan sifat-sifatnya di kelas V SDN Kuin Selatan 6 Banjarmasin.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus dilaksanakan 2 kali pertemuan dan 1 kali tes akhir siklus. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kuin Selatan 6 Banjarmasin pada semester 2 (genap) tahun ajaran 2018/2019. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 18 orang terdiri dari 12 siswa dan 6 siswi. Cara pengambilan data dengan teknik observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa yang digali dengan tes akhir belajar setiap siklus. Indikator keberhasilan yaitu siswa dianggap tuntas jika mencapai nilai 65 dan secara klasikal diperoleh sekurang-kurangya 80% dari seluruh siswa mencapai nilai 65.

Hasil penelitian ini menunjukkan aktivitas guru terlaksana dengan kriteria sangat baik. Aktivitas siswa terjadi peningkatan keaktifan dengan kriteria sangat aktif. Ketuntasan hasil belajar siswa meningkat dari siklus I hanya 25% dengan rata-rata 64,50 dan siklus II 100% dengan rata-rata 84,50.

Berdasarkan hasil penelitian dengan kombinasi model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Numbered Head Together (NHT) dan Course Review Horay (CRH), disarankan kepada guru, kepala sekolah, dan peneliti lain agar tidak mengulang kekurangan peneliti yaitu dalam mengelola kelas sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.